Jarang Diketahui, Ustadz Adi Hidayat ungkap Sejarah Kemerdekaan Indonesia

- 16 Agustus 2022, 17:45 WIB
Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan kisah 17 Agustus di hari Jumat tahun 1945 jam 10 pagi, di Jalan Pegangsaan Timur, jelang Soekarno Hatta momprokalamsikan kemerdekaan Indonesia.
Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan kisah 17 Agustus di hari Jumat tahun 1945 jam 10 pagi, di Jalan Pegangsaan Timur, jelang Soekarno Hatta momprokalamsikan kemerdekaan Indonesia. /Kolase Instagram adihidayatofficial dan kemendkibud./


PORTAL SULUT- Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah tausyiahnya mengukapkan sejarah kemerdekaan Indonesia.

Sejarah Kemerdekaan Indonesia ini diungkapkan oleh Ustadz Adi Hidayat karena jarang diketahui masyarakat.

Sehingga perlu bagi Ustadz Adi Hidayat mengukapkan arti kemerdekaan dari Republik Indonesia.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Jawab Hukum Menikah dengan Wanita yang Sudah Dizinahi Pria Lain

Hari hemerdekaan negara republik Indonesia, kerap diperingati setiap 17 Agustus.

Hal itu tentu menjadi momentum pembangkit rasa nasionalisme bagi seluruh masyatakat Indonesia.

Akan tetapi, masi ada sejarah yang jarang di bahas terkait hari kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap 17 Agustus.

Lantas sejarah apakah yang dimaksud oleh Ustadz Adi Hidayat?

Dilansir Portalsulut dari akun tiktok@cahayaradiah Selasa 16 Agustus 2022 berikut enjelasan ustadz yang familiar dengan UAH ini.

Tepat moment proklamasi  yang di laksanakan pada 17 Agustus 1945 silam, bertepatan dengan di hari Jumat itu, tepat jam 10 pagi di jalan pegangsaan timur nomor 56.

Hal itu kata Ustadz Adi hidayat, dibalik nomor 56nya

Saat terjadi persitiwa proklamasi para pendiri bangsa mengumumkan kemerdekaan Republik Indonesia di rumah bernomor 56.

Ustadz Adi Hidayat menegaskan, agar jangan melupakan nomor 56.

Sebab nomor itu penting menunjukan tempat tertentu.

"Kalau cuman jalannya saja, berarti 'maaf ya proklamasi berlangsung di jalan'. Kerena tidak ada nomornya, sementara nomor itu bisa menunjukkan kedudukan atau tempat, " kata Ustadz Adi hidayat

"Pertanyaan saya kenapa tidak pernah dijelaskan di buku sejarah? Siapa yang punya rumah tempat nomor 56 tersebut jalan pegangsaan timur nomor 56, rumah siapa nomor 56 itu?," ujarnya.

Lanjut Ustadz Adi Hidayat lagi, pemilik rumah tersebut merupakan seorang pengusaha dari kalangan muslim.

"Ternyata, itu rumah seorang pengusaha muslim keturunan yaman, yang sangat cinta dengan Negara kesatuan Republik Indonesia, " jelasnya.

Rumah diwakafkan oleh seorang pengusaha beragama muslim itu kata UAH, karena didasari oleh rasa cintanya kepada Indonesia.

"Beliau mewakafkan rumahnya, untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Namanya adalah Syeikh Faradj bin Marta mewakafkan rumahnya untuk proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, " Sambungnya.

Tak hanya itu saja, bahkan UAH juga mengukapkan pertemuan Soekarno dengan pemilik rumah Syeikh Faradj bin Marta.

"Ketika,nsinyur Soekarno datang kesitu dalam keadaan masih lemas, ada kemudian penyakit dalam tubuhnya
Maka, diberikan madu yaman oleh beliau di malam harinya. Siang nya sudah fres, " Kata Ustadz Adi

Setelah keadaan membaik, maka digelorakan kemudian proklamasi bangsa Indonesia bersama bung hatta.

Menurut Ustadz Adi Hidayat,Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia itu memiliki saham yang kuat dari pertemuan dan perjuangan para ulama.

"Karena itulah teriakan takbir yang digelorakan oleh bung Tomo dari Surabaya itu Allahu Akbar-Allahu Akbar
Terjemahan takbir itu kalau diterjemahkan dalam bahasa indonesia artinya Allah Maha Besar dan Allah Maha Kuasa, " Sambungnya.

Baca Juga: Hisap Payudara Istri Bisa Cegah Kanker? Begini Penjelasan dr Silvia Utomo

Kalimat Allah yang Maha kuasa itu, negara Republik indonesia kemudian mengapresiasi kemudian menanamkan dalam undang-undangnya.

"Baca pembuakaan Undang-Undang Dasar 1945, Atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa. Dan dengan di dorongkan oleh keinginan luhur," kata Ustadz Adi hidayat

"Jadi keinginan luhur  itu diletakkan di akhir, setelah Allah yang Maha kuasa.
Karena dari dulu itu memang punya keinginan luhur untuk merdeka tapi belum dapat, " tuturnya

"Siapa kemudian yang mempercepat keinginan luhur itu, Allah yang Maha kuasa, " pungkasnya. ***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x