“Setelah itu nabi bilang, ‘temanmu sholati!’, nabi tidak bersedia menyalati tapi menyuruh sahabat menyalati,” ungkap Gus Baha
Nabi ternyata enggan menyalatkan orang yang masih memiliki hutang, namun ketika ada yang sudah menanggung hutang si mayit, nabi kemudian berbalik untuk menyolatkan si mayit.
“Masalahnya orang miskin yang tidak bisa bayar hutang kemungkinan anaknya untuk membayarkan kecil juga,” kata Gus baha
“Menurut saya, dan ini ada di hadits shahih, ada orang kekasih Allah, hutangnya banyak, setelah itu ditagih dan dimaki-maki oleh orang-orang yang menghutangi itu,” sambung beliau.
“Allah menunjukkan satu surga yang luar biasa, Nabi kemudian ditanya itu surga untuk siapa? Dijawab itu surga bagi siapa saja yang membebaskan hutang orang yang berhutang padanya,” tegas beliau.
Baca Juga: Ini Cara Mengatasi Kista Atau Benjolan di Daun Telinga
Dari kisah tersebut, Gus Baha menjelaskan bahwa ketika menghutangi orang sholeh dan ia tidak sanggup membayar, maka yang menghutangi juga akan ikut masuk surga.
“Akhirnya orang yang menghutangi ikut masuk surga, berkahnya menghutangi,” tutup Gus Baha.
Semoga bermanfaat.***