Melihat itu, kaum jin pun mengambil cincin tersebut, lalu wajahnya bisa berubah menyerupai wajah Nabi Sulaiman as.
“Lalu jin tersebut duduk di singgasana, dan seperti biasa, semuanya pun tunduk pada jin tersebut,” terang Gus Baha.
Baca Juga: Tanpa Obat, Makanan Ini Juga Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Melihat itu, Nabi Sulaiman menangis tersedu-sedu sembari berdoa kepada Allah sama persis dengan yang tertulis di surah Shad ayat ke-35.
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”
Setelah itu Allah turunkan Al-Baqarah ayat ke-102, yang isinya sebagai berikut:
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir, hanya setan-setanlah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia.”
Dari ayat tersebut diketahuilah kalau praktik sihir sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu.
“Buku sihir diselundupkan, seakan-akan karangan Nabi Sulaiman, yang disebut kalau zaman sekarang Primbon,” papar Gus Baha.