“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).
Pada hari Asyura tidak hanya umat Islam yang menjalankan puasa, oleh karena itu Rasulullah melengkapinya dengan puasa sehari dan sesudahnya.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad).
Niat Puasa Muharram, Tasu’a, dan Asyura
Sebagaimana ibadah lainnya yang diwajibkan menyertakan niat, maka puasa Muharram juga diharuskan dilaksanakan dengan niat. Disunnahkan mengucapkan niat berikut.
Niat Puasa Muharram
Nawaitu shaumal Muharrami lilaahi ta’aalaa.
Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’ala.”
Niat Puasa Tasu’a