AWAS! 2 Kebiasaan Ini Bikin Semua Amal Ibadah Ditolak Allah, Buya Yahya: Sia-Sia Semua Amalan!

- 16 Juli 2022, 14:45 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya /Foto dok.: Tangkap layar YouTube/Al-Bahjah TV

 

PORTAL SULUT – Buya Yahya mengatakan bahwa dua kebiasaan ini menjadi alasan mengapa amalan seseorang tidak diterima oleh Allah.

Buya Yahya memberikan peringatan bahwa terdapat kebiasaan yang membuat amalan seseorang tertolak dan sia-sia.

Tanda-tanda ini terdapat dalam diri seseorang yang segala amalannya hangus sia-sia ujar Buya Yahya.

Baca Juga: Jangan Shalat Terlalu Lama Karena Bisa Merusak Hal Ini, Gus Baha: Pernah Ditegur Nabi

Artinya amalan tersebut tertolak di mata Allah, amalan tidak diterima jika ada dua perkara ini.

Lantas, apakah yang menjadi penyebab utama tidak diterimanya amalan seseorang menurut Buya Yahya?

Berikut penjelasannya sebagaimana dilansir Portal Sulut dari akun TikTok @farrisah24 yang diakses pada 24 April 2022.

Buya Yahya membongkar penyebab utama tertolaknya amalan seseorang.

Buya Yahya menyebutkan bahwa kedua hal ini merupakan penyakit yang jadi sebab amalan tidak diterima oleh Allah.

“Dua penyakit yang menjadikan amal tidak diterima, dipangkas,” ungkap Buya Yahya.

Buya kemudian menyebutkan bahwa penyakit pertama yang menjadi sebab tertolaknya amalan adalah riya.

Kemudian Buya Yahya melanjutkan bahwa penyakit kedua adalah ujub.

Baca Juga: Gus Baha: Jangan Keseringan Lakukan 1 Hal Ini, Jadi Sebab Rezeki dan Rahmat Terhambat

“Yang pertama adalah riya, yang kedua adalah ujub,” tegas Buya Yahya.

Buya Yahya kemudian menjelaskan apa yang dimaksud dengan riya, yakni upaya untuk menyebut-nyebut amalan dan mempertontonkannya kepada orang lain.

“Riya itu, kau ingin selalu menyebut-nyebut amalmu, lalu kau perlihatkan kepada orang lain, itu riya,” terang Buya.

Riya menjadi salah satu sebab tertolaknya amalan karena seseorang beramal bukan karena Allah.

Seseorang termotivasi beramal untuk memperlihatkan dan membanggakan amalannya di hadapan orang lain.

Buya kemudian menjelaskan penyakit yang kedua, yakni ujub.

“Yang satu lagi, ujub, ingin membesarkan amal di matamu sendiri,” terang Buya Yahya.

Orang yang ujub cenderung membesarkan amalannya dan berbangga dengan apa yang telah dilakukannya,

“Ini hasil karyaku, aku sudah sholat,” tegas Buya memberi contoh.

Baca Juga: Terdengar Bisikan Ini Di Telinga, Pertanda Kematian Sudah Dekat Kata Ustadz Abdul Somad, ASTAGFIRULLAH!

Ketika seseorang bangga berlebihan terhadap apa yang sudah dikerjakan, maka ia telah memasuki wilayah ujub.

“Akhirnya masuk wilayah ujub, berbangga dengan amalnya,” ujar Buya Yahya.

Ujub akan membuat seseorang terlena dan tidak menyadari bahwa amal yang dilakukan adalah semata-mata karena Allah yang memberikan kemampuan kepadanya.

“Dia tidak sadar bahwa amal itu bisa dia lakukan karena Allah,” tegas Buya Yahya.

Buya Yahya kemudian memperingatkan agar tidak melakukan kedua hal ini.

Sebab, jika ingin amalan kita diterima oleh Allah SWT maka harus terbebas dari kedua penyakit ini, riya dan ujub tegas Buya.

“Maka kedua ini jangan dilakukan, sehingga agar bisa diterima oleh Allah, harus bebas dari riya, harus bebas dari ujub” tutup Buya.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Adisumirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah