“Karena Imam Syafi’i itu orangnya alim, oh maknanya begini. Orang Arab itu kalau mau pergi, sangkar burung digerakkan,” kata Gus Baha.
Baca Juga: Menjelang Magrib Baca 1 Doa Dahsyat Ini, Terbuka Semua Pintu-Pintu Rezeki Kata Ustadz Adi Hidayat
Apabila burung terbang ke arah kanan, maka ia bakal melanjutkan perjalanan karena dipercaya sebagai firasat baik.
Akan tetapi kalau burung terbang kearah kiri, dipercaya sebagai pertanda buruk dan memilih untuk tidak kemana-mana.
“Kalau orang Jawa kan cicak. Misal cicak jatuh, alamat pertanda buruk, nggak jadi pergi,” ujar kyai dari Rembang tersebut.
Orang Jawa pun menafsirkan cicak yang jatuh sebagai pertanda celaka dan nasib sial.
“Yang celaka cicaknya atau orang yang mau bepergian?” tanya Gus Baha disambut gelak tawa jamaahnya.
Baca Juga: Benda Sederhana Ini Jadi Tanda Malaikat Rezeki Senang Berkunjung Ke Rumah Kata Ustadz Adi Hidayat
“Nabi melarang umat Islam punya penyakit tathayyur. Tathayyur itu apa? Menggantungkan nasib dengan burung,” terang Gus Baha.
Maka bila orang Arab mau menggantungkan nasib kepada burung, sementara orang Jawa dengan seekor cicak, maka inilah dilarang Rasulullah SAW.