Jadi diperbolehkan mengikuti aturan pemerintah Indonesia atau ikut Arab Saudi.
"Jadi ikut Arafah yang di Mekah atau Indonesia sama-sama boleh," ujar Buya Yahya.
"Mazhab Maliki mengatakan jika tanggal 1 ada di sebuah tempat, maka yang lainnya boleh menyerahkan ke tanggal 1 itu," kata Buya Yahya.
"Misalnya di Indonesia sudah melihat hilal, maka seluruh dunia boleh mengikuti, ini pendapat mazhab Imam Maliki," ujar Buya Yahya.
Baca Juga: Jangan Takut Terlilit Hutang! Baca Ayat Ini Sebelum Berdoa, Ustadz Adi Hidayat: Bantuan Allah Datang
Sementara menurut pendapat Mazhab Imam Syafi'i, ada perbedaan matlah kata Buya Yahya.
Jika setiap wilayah terjadi kemunculan hilal yang berbeda, maka penentuan tanggal 1 juga berbeda tergantung kapan hilal itu muncul.
Lantas, apakah hari Arafah mengikuti Arab Saudi atau Indonesia?
Buya Yahya mengatakan terjadi 2 pendapat tentang waktu puasa Arafah.
Menurut Buya Yahya tidak ada yang salah dengan kedua perbedaan tersebut.