Jangan Salah Kaprah Tentang Kurban, Hitungannya Bukan Per Orang Kata Syekh Ali Jaber

- 3 Juli 2022, 10:41 WIB
Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber /Foto dok.: Tangkap layar YouTube/Emaan

 

PORTAL SULUT - Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya menjelaskan hukum kurban.

Menurut Syekh Ali Jaber di Indonesia sendiri masih banyak yang salah kaprah tentang hitungan kurban.

Maka sebelum melaksanakan kurban kata Syekh Ali Jaber perlu mempelajari hukumnya.

Baca Juga: Inilah Gejala Alam Pertanda Imam Mahdi Sudah Muncul Kata Kata Ustadz Zulkifli: Kiamat Tinggal Sejengkal Lagi

Dalam kesempatannya almarhum Syekh Ali Jaber menjelasakan tentang hitungan kurban yang dilakukan Rasulullah SAW.

Lantas, bagaimana hitungan kurban sesuai yang dilakukan Rasulullah SAW?

Simak penjelasan Syekh Ali Jaber dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Mitra Tani Farm diunggah pada 11 Juli 2019.

Syekh Ali Jaber mengungkapkan bahwa dirinya sering mendengar hitungan kurba di Indonesia dihitungkan per orang.

Baca Juga: Air Ajaib Ini Bisa Menguatkan Jantung, Seperti Ini Resepnya Kata dr. Zaidul Akbar

"Jadi keluarga suami istri sama 5 anak, berarti jumlah 7 wajib sapi," kata Syekh Ali Jaber.

Begitu juga dengan keluarga yang belum mampu kurban dengan sapi, maka di ganti dengan kambing.

Buasanya kata Syekh Ali Jaber kurban kambing ini hitungan yang diberlakukan adalah bergiliran.

Misalnya kurban kambing atas nama suami, kemudian tahun depan atas nama istrinya.

Menurut Syekh Ali Jaber hitungan kurban ini keliru.

"Yang dihitungkan soal kurban beda sama aqiqah dan beda sama zakat fitrah," ujar
Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Lantunkan Doa Ini dengan Indah, Ustadz Adi Hidayat: Galau, Sedih, Malas dan Bayar Hutang Dimudahkan

Zakat fitrah dan aqiqah terhitung per orang bukan per keluarga kata Syekh Ali Jaber.

Tegas Syekh Ali Jaber mengatakan tidak ada istilah kurban tahun ini lalu sisa keluarga lainnya tahun depan.

Cara hitungan kurban seperti itu menjadikan kita seolah-olah berhutang kurban kepada Allah SWT.

"Sesuai kemampuan kita, diantaranya kurban," tutur Syekh Ali Jaber.

Sesuai yang dilakukan Rasulullah SAW, kurban hitungannya pernkeluarga, bukan per orang," jelas Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber menceritakan kisah Nabi Ibrahim yang menyembelih Nabi Ismail.

Allah SWT turunkan penganti dengan 1 ekor kambing dari surga, padahal kata Syekh Ali Jaber Nabi Ibrahim punya istri 2 dan anak 2.

"Berarti semuanya ada 5, Kenapa Allah SWT tidak turunkan 5 ekor kambing?
Karena hitungan kurban memang satu keluarga," jelas Syekh Ali Jaber.

Selanjutnya, Syekh Ali Jaber menjelasakan tentang kisah Rasullulah SAW yang kurban dengan 2 ekor kambing.

Baca Juga: Mengapa Potong Kuku dan Rambut Dilarang Sebelum Berkurban? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Kurban pertama atas nama Nabi Muhammad dan keluarga Muhammad.

Padahal kata Syekh Ali Jaber keluarga Nabi Rasullulah SAW termasuk keluarga besar.

Selanjutnya, kurban kedua atas nama Rasullulah SAW dan Umatnya.

Lantas, kenapa Rasullulah SAW kurban atas namanya dan umatnya?

Karana kata Syekh Ali Jaber itu bentuk tanda sayang Rasulullah SAW kepada umatnya.

"Dengan menyembelih hewan kurban atas nama Nabi dan umatnya," ujar Syekh Ali Jaber.

Pada kesempatanya Syekh Ali Jaber menyebut bahwa orang yang tidak mampu melakukan kurban seharusnya bangga di hari kurban.

"Karena Rasulullah sudah kurban duluan atas nama dia," ujar Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Orang yang Wudhu Seperti Ini Akan Dikenali Rasulullah di Akhirat Kelak Kata Gus Baha, LAKUKANLAH!

Bahkan Syekh Ali Jaber menyebut jika Rasulullah SAW sudah kurban atas namannya dan umatnya, maka bagi yang tidak mampu berarti sudah terkabul.

"Oleh sebab itu hitungan kurban itu adalah satu keluarga, misal bapak punya istri, punya anak, kalau mampu sapi silahkan," kata Syekh Ali Jaber

Namun, jika mampu seribu sapi silakan.

"Kalau soal kemampuan tidak masalah. Tapi kalau soal kewajiban tidak ada wajib lebih dari satu ekor kambing," ungkap Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber berpesan pada saat sembelih hewan kurban, cukup hanya menyebut nama kita sendiri dan keluarga.

Baca Juga: Shalat Dhuha Di Hari Ini Lebih Utama Dibandingkan Hari Lainnya, Syekh Ali Jaber: Pahala Besar

Menurutnya tidak perlu menyebutkan semua nama-nama keluarga untuk diniatkan kurban.

"Kata atas namaku dan keluarga, termasuk orang tua yang sudah meninggal," jelas Syekh Ali Jaber.

Namun, jika mampu untuk membeli hewam kurban atas nama orang tua atau keluarga yang sudah meninggal, maka dibolehkan kata Syekh Ali Jaber.

Itulah penjelasan Syekh Ali Jaber tentang hitungan kurban sesuai yang dilakukan Rasulullah SAW.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah