Kata Ustadz Adi Hidayat, ada yang memahami tekstual yaitu sholat dimaksudkan dalam bentuk doa saja, tidak diawali dengan ibadah tertentu seperti melaksanakan sholat sunnah.
Baca Juga: Inilah Bentuk Wasiat Paling Terbaik, Membawa Keselamatan Bagi Anak Keturunan kata Ustadz Adi Hidayat
“Ada yang memahami qoimun yusholli berdiri menunaikan sholat. Ada juga yang memahami dengan berdoa. Cukup kita alangkah baiknya berwudhu menghadap kiblat dan bermohon kepada Allah SWT. kebaikan-kebaikan yang kiranya dengan itu Allah SWT berikan kemaslahatan dunia dan akhirat kita semua,” terang Ustadz Adi Hidayat, dilansir portalsulut.pikiran-rakyat dari YouTube Adi Hidayat Officiial diakses Jumat 3 Juni 2022.
Lanjut Ustadz Adi Hidayat, ada juga yang memahami bahwa, untuk menjaga diksi qoimun yusholli seringkali dipahami dengan sholat. Karena, di dalam Alquran, reaksi qoimun yusholli itu diartikan, dipahami dengan ibadah sholat.
“Yang memahami bagian kedua ini, menganjurkan kita berwudhu kemudian menunaikan sholat. Sholat apapun yang kita tunaikan sesuai dengan kondisinya. Sholat wudhu misalnya. Atau ke masjid menunaikan tahyatul masjid dan setelah itu bermohon kepada Allah SWT,” urai Ustadz Adi Hidayat
Kata Ustadz Adi Hidayat, dua kondisi ini adalah kondisi yang baik. Menunaikan sholat ataupun langsung dengan berdoa, tapi poinnya kita memanfaatkan waktu terbaik yang sekejap ini untuk bermohon kepada Allah SWT.
Ustadz Adi Hidayat menuturkan, para ulama umumnya memberikan isyarat waktu yang dimaksud yaitu waktu singkat ba'da Ashar menjelang magrib.
"Kalau kita ambil wilayah Indonesia, bagian barat pada umumnya misal bila magribnya pukul 6 setidaknya antara pukul 5 sampai dengan pukul 6. Kita ambil pertengahan misal setengah 6 atau 6 kurang 1/4. Kita duduk menghadap ke arah kiblat memohon kepada Allah SWT,” terang Ustadz Adi Hidayat.
Lanjut Ustadz Adi Hidayat, diantara riwatat dianjurkan para ulama dimohonkan di waktu-waktu Jum'at adalah doa yang dibimbing untuk dibacakan kepada kita.