Namun kata Ustadz Adi Hidayat, ayat ke 133 surah Al Baqarah memberikan pelajaran penting saat Nabi Yaqub as memberikan warisan terbaik, jelang meninggalkan kehidupan dunia.
“Ayat 133 surah Al Baqarah memberikan satu pelajaran yang sangat dalam kepada kita, saat Nabi Yaqub as mengumpulkan anak-anak beliau, di akhir masa kehidupan. Nabi Yaqub as, memastikan warisan terbaik dari yang selayaknya ditinggalkan oleh orang tua kepada anak-anak mereka,” jelas Ustadz Adi Hidayat.
QS Al Baqarah Ayat 133
اَمۡ كُنۡتُمۡ شُهَدَآءَ اِذۡ حَضَرَ يَعۡقُوۡبَ الۡمَوۡتُۙ اِذۡ قَالَ لِبَنِيۡهِ مَا تَعۡبُدُوۡنَ مِنۡۢ بَعۡدِىۡؕ قَالُوۡا نَعۡبُدُ اِلٰهَكَ وَاِلٰهَ اٰبَآٮِٕكَ اِبۡرٰهٖمَ وَاِسۡمٰعِيۡلَ وَاِسۡحٰقَ اِلٰهًا وَّاحِدًا ۖۚ وَّنَحۡنُ لَهٗ مُسۡلِمُوۡنَ
Arab Latin: Am kuntum shuhadaaa'a iz hadara Ya'quubal mawtu iz qoola libaniihi maa ta'buduuna mim ba'dii qooluu na'budu ilaahaka wa ilaaha aabaaa'ika Ibraahiima wa Ismaa'iila wa Ishaaqa Ilaahanw waahidanw wa nahnu lahuu muslimuun
Terjemahan: “Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Yakub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yaitu Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya."
Lanjut Ustadz Adi Hidayat, ayat di atas ternyata Nabi Yaqub as, tidak memastikan bagaimana harta benda melainkan akidah anak-anaknya, apakah berubah setelah dirinya meninggal dunia.
“Tidak memastikan harta, tidak memastikan bagaimana materi berkecukupan ketika mereka ditinggalkan oleh ayahandanya, tapi yang dipastikan oleh beliau di atas semua itu adalah bagaimana aqidah mereka saat orangtua mereka meninggalkan dunia,” jelas Ustadz Adi Hidayat mengisahkan.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, Alquran mengabarkan kepada kita sambil bertanya kisah Nabi Yaqub as, mengumpulkan anak-anaknya dan memastikan siapa yang akan mereka sembah setelah Nabi Yaqub as meninggal.