“Dia akan mengejar janji-janjinya puncaknya masuk ke dalam surga. Dan malulah, menahan seseorang untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran, Nabi SAW mengingatkan, dalam salah satu Hadist, idza lam tas takhi fashna’u ma syi’ta,” ucap Ustadz Khalid Basalamah.
إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعُ مَا شِئْتَ
Arab Latin: idza lam tas takhi fashna’u ma syi’ta
Terjemahan: “Jika engkau tidak malu perbuatlah apa yang engkau suka.”
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, Hadist tersebut menerangkan tentang, rasa malu.
“kalau tidak malu lagi maka kau berbuat apa saja yang kau inginkan. Ini bahasa teguran dari Nabi SAW, agar setiap orang yang telah kita, justru harus menjadikan malu sebagai sifatnya,” jelas Ustadz Khalid Basalamah.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, jika seseorang hilang sifat malu, maka terjadilah pelanggaran-pelanggaran agama yang luar biasa.
“Dan seseorang yang sudah melanggar agama. Kapan dia buka satu pintunya, setan tidak dan membiarkan dia cukup pintu itu, tapi setan terus membuka pintu-pintu yang lain, sehingga rasa malunya sudah lepas darinya dan akhirnya terjadilah pelanggaran pelanggaran agama,” terang Ustadz Khalid Basalamah.
Lanjut Ustadz Khalid Basalamah, akibat hilang sifat malu terjadinya ikhtilat, bercampur berbaur antara laki-laki dan perempuan, yang kita kenal dengan pacarana.