Buya Yahya Jelaskan Hukum Cangkok Jantung Babi ke Manusia, Apakah Islam Membenarkan?

- 31 Mei 2022, 04:31 WIB
Buya Yahya menjelaskan surat pendek yang dibaca sebelum tidur agar terhindar gangguan jin dan sihir.
Buya Yahya menjelaskan surat pendek yang dibaca sebelum tidur agar terhindar gangguan jin dan sihir. /Tangkap layar YouTube.com / Al-Bahjah TV

PORTAL SULUT – Dalam sebuah tausiyah Buya Yahya jelaskan hukum tranplantasi jantung.

Akan tetapi transplantasi jantung di sini berbeda, yakni dari jantung babi ke manusia.

Buya Yahya pun menjelaskan transplantasi jantung jeni sini dalam sebuah ceramah.

Lantas apakah Islam membenarkan transplantasi jantung ini? Simak penjelasan lengkap Buya Yahya.

Baca Juga: Kesayangan Dewi Fortuna, Rezeki 8 Tanggal Lahir Ini Membentang Luas, Cek Tanggal Lahirmu!

Belakangan sedang ramai ulasan transplantasi jantung babi ke manusia.

Menyikapi hal ini, Buya Yahya juga menjawab sesuai hukum Islam.

Lalu berangkat dari sudut pandang Buya Yahya, bagaimana hukum transplantasi jantung babi ke manusia?

Seseorang menanyakan ke Buya Yahya soal dokter muslim yang mencangkok jantungnya dengan jantung babi.

Baca Juga: 5 Weton Ini Siap-siap Menyambut Rezeki Nomplok di Bulan Juni 2022, Menurut Hitungan Primbon Jawa

Hal ini didasari oleh ilmu genetika, di mana genom babi rupanya punya kemiripan tertentu dengan genom manusia hingga transplantasi bisa saja.

Buya Yahya sendiri memiliki pendapat, untuk orang sakit, beberapa hal yang dilarang untuk orang sehat bisa dimungkinkan untuk orang sakit.

Dalam kasus penyembuhan, kiranya tidak ada binatang-binatang yang suci untuk transplantasi, maka tidak jadi masalah.

Baca Juga: Rezeki Bak Buih di Lautan, Inilah 7 Weton Emas Paling Beruntung Menurut Primbon Jawa

"Tidak jadi masalah," jawab Buya Yahya seperti dinukil portalsulut.pikiran-rakyat.com dari Youtube Al-Bahjah TV, ‘Transplantasi Jantung Babi ke Manusia', dijangkau 4 April 2022.

Pada kondisi genting dan ditambahkan opini ahli yaitu dokter, jika memang seharusnya dicangkok dengan jantung babi ya tidak jadi masalah.

Hal ini sah-sah saja dan tak perlu dipermasalahkan lebih panjang kembali.

Hal ini lebih ringan daripada makan riba, makan babi, makan beberapa hal haram.

Baca Juga: Wow! 5 Shio Ini Diramal Berjodoh dengan Konglomerat

Apa lagi makan harta anak yatim.

Kata Buya Yahya, makan babi dan transplantasi jantung babi ke manusia ialah dua hal berbeda.

"Jika makan babi itu pada kondisi senang-senang. Jika permasalahan mencangkok, ini karena sakit," tegas Buya Yahya.

Benar ada hukum yang atur hal semacam ini kata Buya Yahya.

Jikamana sudah tidak ada dari beberapa hal yang suci, maka boleh-boleh saja lakukan penyembuhan dari suatu hal yang najis semacam itu.

Kembali juga, kalaulah transplantasi ini memakai kambing, kita perlu menyelisik prosesnya seperti apakah.

Kiranya transplantasi dilaksanakan dari jantung kambing, untuk apa jika kambingnya pun tidak disembelih secara baik.

Ini kan maknanya menggunakan kambing yang tidak lain tidak bukan ialah bangkai.

Baca Juga: 9 Weton Ini Terlahir Miskin, Namun Akan Kaya Raya di Usia Tua kata Primbon Jawa

Jadi ini ialah kasus genting. Bila memang berguna, ya pakai jantung babi menurut Buya Yahya.

Tidakkah dalam genting, pada keadaan kita akan mati, makan babi saja dapat dibolehkan.

Tidak ada pembicaraan untuk beberapa hal yang memberikan dukungan manfaat umat pada umumnya.

Wallahualam.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah