“Maka orang yang (mau) mati itu yang kejat-kejat itu betisnya,” ungkap Gus Baha, dikutip dari kanal YouTube NGAJI OFFICIAL pada Kamis, 19 Mei 2022.
“Kejang-kejangnya itu antara betis ditempel-tepelkan ke betis,” tambahnya.
Gus Baha menlajutkan, orang yang akan meninggal itu jarang yang masih banyak bergerak.
“Jadi, jarang orang akan mati banyak gerak seperti bermain bola. Rata-rata betis ditempelkan, digesek-gesekkan,” ujar Gus Baha.
Dengan begitu, munculnya tanda itu merupakan pertanda semakin dekatnya seseorang dengan kematian.
“Jika sudah begitu maka alamat akan meninggal,” kata Gus Baha.
“Meskipun para ulama memaknainya bukan fisik, pokoknya orang yang akan meninggal itu, ya kira-kira begitu,” tutupnya. ***