Network
ظَهَرَ الۡفَسَادُ فِى الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ اَيۡدِى النَّاسِ لِيُذِيۡقَهُمۡ بَعۡضَ الَّذِىۡ عَمِلُوۡا لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُوۡنَ
Arab Latin: Zaharal fasaadu fil barri wal bahri bimaa kasabat aydinnaasi li yuziiqahum ba'dal lazii 'amiluu la'allahum yarji'uun.
Terjemahan: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Manusia yang berbuat, harus menanggung akibat kerusakan yang dilakukannya yakni merusak alam.
Baca Juga: Amalkan Wirid Ini Setelah Sholat Subuh Agar Rezeki Luas Kata Mbah Moen
Sebagai contoh, banjir juga diakibatkan oleh ulah manusia yang merusak hutan, atau membuang sampah sembarangan.
Sehingganya menurut Gus Baha, jika terjadi bencana alam, kita tidak boleh berdoa untuk menolak bencana tersebut.
Bisa saja itu sebagai hukum atau peringatan, untuk manusia yang berbuat mungkar kepada Allah SWT.
“Ini mohon maaf seperti gempa maupun banjir maka itu sebagai peringatan manusia, tidak usah sok berdoa untuk menolak bencana alam atau musibah yang terjadi itu,” kata Gus Baha, seperti dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com Jumat 13 Mei 2022, dari kanal YouTube Berkah Nyantri, diunggah 10 Januari 2022.
Karena, waliyullah saja tidak berani berdoa minta musibah itu tidak terjadi, karena ketika tidak ada musibah bencana alam tersebut, bisa menyebabkan orang yang berbuat maksiat tetap senang dan merajalela.
