Awas! Hindari Perkara ini, Sepeleh Tapi Penghalang Masuk Surga kata Ustadz Abdul Somad

- 12 Mei 2022, 23:52 WIB
ILUSTRASI Ustadz Abdul Somad menjelaskan terkait perkara yang membuat kita sulit masuk surga
ILUSTRASI Ustadz Abdul Somad menjelaskan terkait perkara yang membuat kita sulit masuk surga /Tangkap layar YouTube Ustadz Abdul Somad Official/

PORTAL SULUT — Perkara ini alangkah baiknya kita hindari, lantaran membuat kita sulit masuk surga.

Meskipun ahli ibadah dan rajin berdzikir hingga mati syahid tanpa hisab sekalipun, tidak luput dari pertanggungjawabnya karena melakukan perkara ini.

Begitu beratnya perkara satu ini, sehingga amalan baik kita tidak mampu menutupinya.

Baca Juga: SAKTI! Inilah Amalan Pembuka Pintu Rezeki, Jauh dari Kesusahan ungkap Habib Umar bin Hafidz

Lantas perkara apakah yang dimaksud?

Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya mengatakan, ayat yang paling panjang dalam Alquran adalah Surat Al Baqarah ayat 282.

“Al Baqarah ayat 282, satu lembar bukan tentang puasa bukan tentang Sholat, bukan tentang baca Alquran, bukan tentang Dzikir, tapi ayat yang paling panjang tentang bayar hutang,” terang Ustadz Abdul Somad dilansir portalsulut.pikiran-rakyat.com, Kamis 12 Mei 2022 dari YouTube Zech Cahnnel diunggah 7 Mei 2020.

Kata Ustadz Abdul Somad, orang yang tidak membayar hutang tetap dimintakan pertanggungjawaban di hadapan Allah.

“Sholatnya banyak, puasanya banyak, Dzikir banyak, hatam Alquran, tapi kalau hutang tak dibayar di akhirat kau akan cari dia. Oleh sebab itu, ada orang mati syahid. Orang mati tidak merasakan sakaratul maut, orang mati tidak merasakan azab kubur, tidak merasakan hisab, orang mati syahid langsung masuk surga, kecuali hutang,” urai Ustadz Abdul Somad.

Sehingganya kata Ustadz Abdul Somad, orang menagih hutang bukan pelit. Namun, menyelamatkan saudaranya dari makan haram.

Baca Juga: Selain Ayat Kursi, Ternyata Inilah Surah dalam Alquran yang Membuat Iblis Menjerit Kesakitan

Lanjut Ustadz Abdul Somad, dalam Islam hukum hutang piutang harus jelas, mulai dari transaksi hingga pelunasan hutang.

“Jika meminjam misalnya Rp500.000, maka bayarnya harus jelas. Hari apa, bulan berapa, tahun berapa. Harus jelas. Namun, ada juga yang sulit bayarnya,” kata Ustadz Abdul Somad.

Jika dia dalam kesulita, kata Ustadz Abdul Somad, alangkah baiknya ditunggu sampai lapang. “Kalaupun sudah menunggu namun tak kunjung dibayar. Maka, sedekahkan itu lebih baik,” saran Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, dalam Islam hutang piutang adalah ajaran tolong-menolong dalam Alquran namanya fiqih muamalah.

“Maka hutang piutang, ini cara tolong-menolong jangan sampai dihilangkan tapi kalau tidak mendidik maka Islam bukan agama yang memanjakan orang,” ujar Ustadz Abdul Somad.***

Editor: Randi Manangin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah