Gus Baha Melarang Sedekah yang Seperti ini, Bukan Pahala Malah Dapat Dendam Sampai Kiamat

- 9 Mei 2022, 17:58 WIB
Gus Baha
Gus Baha /YouTube/Najwa Shihab

PORTAL SULUT – Di antara banyak hal baik, sedekah adalah salah satu amalan terbaik.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim pun menjelaskan tentang amalan sedekah dalam sebuah kesempatan.

Menurut Gus Baha, kita mesti mewaspadai sedekah dalam bentuk tertentu.

Baca Juga: Cara Mandi Besar Menurut Syariat Islam, Buya Yahya: Tidak Menggunakan Shampo Juga Sah

Lantas apakah sedekah yang dilarang oleh Gus Baha tersebut? Simak artikel ini sampai selesai ya.

Ia menjelaskan kalau berdasarkan sabda Rasulullah, ada baiknya sedekah tidak lebih dari satu pertiga harta bendanya.

Kata Gus Baha, Nabi Muhammad merupakan sebaik-baiknya makhluk jadi tidak mungkin keliru.

Terutama, Nabi Muhammad tidak mungkin keliru dalam mengalokasikan harta bendanya.

Semisal kalau seseorang punya uang Rp900 juta, maka jumlah maksimal yang boleh ia sedekahkan ialah jangan melewati sepertiganya: Rp300 juta.

Bahkan Rasulullah pernah disedekahi oleh salah seorang sahabat sebanyak seluruh hartanya. Nabi justru tak menerimanya.

Tapi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat justru fenomena yang berkebalikan.

“Kadang kyai ketika ada yang punya tanah seharga Rp1 miliar, ‘dibuat pondok saja, lebih berkah,’” contoh Gus Baha.

Baca Juga: Santet, Guna-guna, Sihir Jahat Tak Akan Mempan Bila Dibacakan Surah ini Sebelum Tidur kata Ustadz Abdul Somad

Hal ini sebagaimana dinukil portalsulut.com dari Youtube Santri Gayeng, Jangan Sedekah Berlebihan, diakses 9 Mei 2022.

Dalam contoh tersebut, Gus Baha mengatakan kalau pertimbangan seperti itu justru keliru.

Seseorang malah harus memikirkan mau dibawa kemana nasib anak cucunya.

Kalau tanah seharga Rp1 miliar itu dibuat pondok, maka anak cucunya yang miskin akan melihat pondok tersebut dengan sedih.

“Gara-gara ini lho aku tidak punya warisan!” guyon Gus Baha.

Kata kyai dari Rembang tersebut, kemaslahatan agama tidak sekadar di madrasah dan pondok saja.

Memberikan kepedulian serta empati kepada anak cucu juga merupakan kebaikan demi kemaslahatan agama.

Allah bahkan berfirman kalau kita mesti memikirkan anak cucu kita agar tidak menjadi generasi yang lemah.

Latar belakang dari ayat tersebut kata Gus Baha, adalah kalau orang baik itu boleh berlebihan.

Berbuat baik mesti dibatasi. Semisal, kebaikan kita dibatasi oleh kebutuhan anak dan cucu kita.

Ketika ada seorang sahabat nabi yang mewakafkan seluruh hartanya, maka Rasulullah pun menegur.

Baca Juga: Ternyata 3 Orang Ini Akan Masuk Neraka Padahal Rajin Ibadah dan Beramal, Ini Penjelasan Buya Yahya

“Kamu meninggalkan warisan agar anak cucumu kaya lebih baik daripada mereka miskin dan meminta-minta,” kutip Gus Baha.

Yang lebih parah, kalau anak cucu miskin gara-gara tanah tersebut diwakafkan untuk madrasah dan pondok.

“Itu bisa menjadi dendam anak cucu … hingga hari kiamat,” pungkas Gus Baha.

Demikianlah penjelasan Gus Baha soal sedekah jangan berlebihan, karena bisa saja menyebabkan dendam sampai kiamat.

Wallahualam.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah