Hal ini karena Allah SWT menciptakan syahwat, Allah SWT menciptakan penyalurannya.
Jika di dalam pernikahan tidak berlaku hal ini, lalu apa maksud dari sebuah pernikahan tersebut?
Kata Buya Yahya, setiap orang memiliki syahwat yang berbeda-beda, kita tidak bisa menyamakan syahwat seseorang dengan diri kita.
“Mungkin ada seseorang yang syahwatnya biasa aja, sehingga aman,” ucap Buya.
Baca Juga: Ingin Taubat Diterima Allah SWT? Lakukan 2 Cara Ini Kata Buya Yahya, Segala Dosa akan Diampuni
Sehingga wajibnya menikah seseorang dalam menikah itu disesuaikan dengan urusan syahwatnya.
“Ada syahwat yang bergejolak berlebihan, dan itu juga Allah ciptakan semacam itu,” tegas Buya.
Dan hal ini anda harus pahami bahwa bergejolaknya itu bukan berarti harus bersenggama.
“Itu Salah,” terang Buya.
“Bersama bergejolaknya syahwat itu untuk mencari yang halal,” ucap Buya.