Ustadz Adi Hidayat: Ada 3 Waktu Terbaik Dalam Mengerjakan Sholat Dhuha

- 7 Mei 2022, 17:46 WIB
Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat /YouTube Adi Hidayat Official/

PORTAL SULUT - Dalam tausiyah pendek yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat kali ini akan membahas mengenai sholat dhuha.

Ustadz Adi Hidayat akan memberikan penjelasan mengenai waktu terbaik untuk melaksanakan sholat dhuha.

Shalat dhuha itu, pertama waktunya, waktunya dimulai sejak syuruq atau awal dhuha, perjalanan matahari yang bergerak dari terbit sampai tegak terbitnya,” kata Ustadz Adi Hidayat seperti dilansir portalsulut.com melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official tanggal 7 Mei 2022.

Baca Juga: Bacalah Doa ini Sebelum Tidur, Dijamin Terbebas dari Segala Jeratan Hutang kata Ustadz Adi Hidayat

Waktu syuruk atau awal dhuha, memiliki kemuliaan seperti dalam hadits HR Tirmidzi:

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Siapa yang menunaikan shalat subuh dengan berjamaah dan di masjid.”

Ada 2 diksi dari hadits tersebut, yaitu sholat yang ditunaikan secara berjamaah, dan diksi lainnya dilakukan di masjid.

“Saya mengambil jalan tengahnya saja, mengambil yang prioritas yang dimaksud yaitu shalat di masjid, dengan catatan bila keadaan memungkinkan,” ucap Ustadz Adi Hidayat.

Perempuan apabila tidak dapat mengerjakan shalat berjamaah di masjid karena ada udzur, diperbolehkan melakukan sholat di rumah.

Pahala yang diperoleh pun sama dengan laki-laki yang pergi ke masjid.

“Bila ingin mendapatkan awal syuruq, para perempuan bisa melakukan sholat dengan berjamaah bersama anggota keluarga yang ada di rumah yang tidak pergi ke masjid, bisa dengan anak perempuannya atau asisten rumah tangga,” ucap Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Bisakah Wanita Sholat Tidak Pakai Mukena? Ustadz Abdul Somad: Pakai Kimono Aja Bisa Kok

Jika ada yang sesudah melaksanakan sholat subuh, kemudian tidak beranjak berdiri tetapi berdiam diri dengan memperbanyak dzikir, mengaji, atau mengikuti taklim, sampai waktu awal dhuha atau syuruq.

Kemudian melakukan sholat 2 rakaat, maka orang tersebut akan mendapatkan pahala senilai dengan orang yang pergi berhaji atau umroh.

“Jangan dipahami sudah pergi haji atau umroh, tetapi dipahami bahwa pahalanya senilai dengan melaksanakan amalan tersebut,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Pahala yang setara dengan pergi berhaji atau umroh ini adalah berpeluang mendapatkan surga dan mendapatkan rahmat Allah SWT, serta berpeluang berperilaku menjadi lebih baik lagi.

Kemudian ada waktu pertengahan dhuha sekitar jam 8 sampai setengah 11 siang.

Bilangan rakaat sholat dhuha di pertengahan waktu, umumnya adalah 4 rakaat.

Manfaat dari shalat dhuha di waktu pertengahan adalah sebagai pengganti dzikir pada waktu subuh, jika dilakukan 2 rakaat.

Jika ditambah lagi 2 rakaat, manfaatnya adalah bisa mencegah terjadinya musibah umum, misalnya banjir di suatu kompleks, tetapi air tidak masuk kedalam rumah orang yang konsisten melakukan ibadah sholat dhuha di waktu pertengahan tersebut.

Waktu yang terakhir dalam melakukan sholat dhuha antara jam setengah 11 sampai menjelang sholat dhuhur.

Baca Juga: BACALAH, 1 Amalan Kabulkan Segala Doa! Syekh Ali Jaber: Allah SWT akan Mengabulkan Segala Permintaan

Sholat di akhir dhuha ini bisa dilakukan 2 sampai 8 rakaat, bisa dikerjakan 2 rakaat dahulu baru disambung seperti sholat tarawih, atau bisa juga dikerjakan 4 rakaat 2 kali.

Manfaat mengerjakan sholat di akhir dhuha ini, adalah bisa memudahkan limpahan rezeki.

“Tapi bukan menarik kemudahan rezeki sebagai motif atau modus dalam melaksanakan sholat dhuha, biasanya mereka akan mendapatkan rezeki tapi berkahnya kurang,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Saran dari Ustadz Adi Hidayat adalah jangan memikirkan apa-apa, yang penting mengerjakan sholat dhuha sesuai lilah saja, biarkan Allah SWT yang menggerakkan semuanya.

Shalat dhuha merupakan jenis sholat yang dikerjakan secara sendirian, tetapi para ulama memperbolehkan melakukan sholat dhuha secara berjamaah, tetapi dalam keadaan tertentu.

Contohnya adalah anak-anak sekolah yang ingin dilatih untuk belajar sholat dhuha, boleh dilakukan secara berjamaah.

Bisa juga seorang ayah yang ingin mengajarkan anak-anaknya belajar sholat dhuha boleh dilakukan berjamaah.

“Tidak ada dalil yang memperdebatkan masalah tersebut, tetapi bukan berarti ini dilakukan secara terus menerus, hingga seakan-akan menjadi tradisi untuk berjamaah, tidak seperti itu,” ucap Ustadz Adi Hidayat.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah