سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Arab Latin: salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr
Terjemahan: Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar
Ustadz Adi Hidayat menerangkan, ayat tersebut menerangkan bahwa malam itu begitu begitu tenang, damai.
“Jadi ada suasana satu malam yang terasa bagi sementara orang itu, kok enak banget, ibadahnya enak nyaman. Berdoa itu, rasanya khusyuk. Ada yang menyebutkan itu, tanda yang diberikan oleh Allah SWT ke dalam jiwa kita,” urai Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Jauhi 3 Golongan Manusia Ini, Ustadz Adi Hidayat: Bisa Celaka dan Menyesal di Hari Kiamat
Kata Ustadz Adi Hidayat, keesokan harinya, digambarkan suasana alam, lebih tenang tidak terlalu mendung, tidak terlalu terang, kelihatan tumbuh-tumbuhan sejuk.
“Kenapa digambarkan begitu tenang? karena di Alquran, disebutkan dalam firman Allah SWT bahwa malaikat itu turun semua,” tutur Ustadz Adi Hidayat.
Lanjut Ustadz Adi Hidayat, saking padatnya bumi karena malaikat turun, alampun begitu tenang, tidak berisik tidak, angin berisik tidak ada, ribut-ribut tidak ada, teduh.
“Sehingga, ada yang mengartikan, kalau merasa tenag di malam Ramadhan ketenagan sendiri dan alam dalam keadaan tenang, kayaknya sejuk, maka cepat-cepat bergegas beribadah malam itu, boleh jadi itu malam Al Qadar,” terang Ustadz Adi Hidayat.