Network
PORTAL SULUT - Bolehkah berhubungan suami istri di bulan Ramadhan? Tentu saja boleh, asal memenuhi ada sesudah berhubungan suami istri, yaitu mandi besar Menurut Ustadz Abdul Somad.
Kapan dilakukan mandi besar, apakah boleh menjelang sholat subuh setelah imsak? Tidak batalkah puasanya?
Suami istri sangat wajar jika melakukan hubungan intim. Bahkan hal itu termasuk ibadah. Namun apakah jika mandi junub dilakukan setelah waktu subuh, puasa kita sah?
Baca Juga: TERBARU!! Bocoran Besaran THR dan Gaji 13 ASN Tahun 2022
Saking pentingnya ada hari-hari tertentu disunnahkan untuk melakukan hubungan suami istri tersebut.
Imam Syafii menyatakan, waktu terbaik untuk berhubungan suami istri adalah malam Senin, malam Kamis, dan malam Jumat. Ada keberkahan di dalamnya.
Jangan lupa setelah melakukan hubungan suami istri harus diikuti dengan mandi wajib alias mandi junub.
Baca Juga: Apapun Itu, Segala Hajat Anda Segera Akan Terkabul! Cukup Lakukan 4 Amalan Ini Kata Syekh Ali Jaber
Untuk itu ada jawaban yang dikutip Portalsulut.com dari kanal YouTube Cahaya Islami 26 berjudul "APAKAH SAH PUASA MANDI JUNUB SETELAH SUBUH#ustad #abdul #somad" yang dirilis setahun yang lalu.
Menurut Ustadz Abdul Somad, jika hubungan suami istri dilakukan sebelum adzan subuh, maka puasa bisa dilanjutkan.
"Yang tidak boleh, melakukan hubungan suami istri setelah adzan subuh karena puasanya tidak sah," imbuhnya.
Baca Juga: Menurut Astrologi Cina, Ini Yang Harus Diperhatikan 12 SHIO Agar Diberkahi Disisa Tahun 2022
Ustadz Abdul Somad mengutip Imam Nawawi, yang disepakati seluruh ulama di berbagai negara, bahwa orang yang junub ketika subuh itu puasanya sah.
Dalam ceramah itu Ustadz Abdul Somad menceritakan kejadian di zaman Nabi Muhammad SAW.
Suatu hari, datanglah seorang laki laki kepada Nabi Muhammad SAW, dan berkata:
"Aku ketika bangun pagi dalam keadaan junub belum mandi wajib, dan saya mau puasa." Demikian dikatakan lelaki tersebut.
Baca Juga: Gus Baha Beber Satu Rahasia yang Bikin Hidup Manusia Lebih Tenang dan Bahagia, Apa Itu?
Kemudian Nabi SAW menjawabnya: "Aku juga pernah bangun pagi dalam keadaan junub, lalu aku mandi wajib dan aku berpuasa."***
