Bahaya Mati Meninggalkan Hutang, Bagaimana Jika Tak Sanggup Bayar? ini Solusi dari Gus Baha

- 5 April 2022, 12:32 WIB
Gus Baha
Gus Baha /Tangkap Layar/You Tube/Eling Gusti

PORTAL SULUT – Gus Baha menyampaikan bahwa perkara hutang bukanlah hal sepele, bahkan meskipun mati syahid, hutang tetap akan dihisab.

Sehingga perkara hutang tidak boleh disepelekan bagi siapapun yang berhutang menurut Gus Baha.

Lantas bagaimana jika tidak ada kesanggupan untuk membayar hutang dalam hal ini tidak sanggup membayar. 

Baca Juga: Menyentuh Istri Apakah Wudhu Batal ? Ini Penjelasan Ustadz Farid Nu'mah Hasan

Dalam sebuah tausyiah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha memberikan solusi terkait hutang yang tak sanggup dibayar.

mampu membayar?

Dilansir Portal Sulut dari kanal YouTube El Yeka yang berjudul ‘Solusi Hutang yang Tak Terbayar’, unggahan 1 April 2020.

Gus Baha memberikan solusi yang dikutip beliau dalam sebuah hadits shahih.

“Misalnya di dunia Anda punya hutang yang banyak, entah untuk kebaikan atau untuk yang lain, pokoknya hutang banyak terus ingin tobat,” ungkap Gus Baha.

Gus Baha menegaskan bahwa kemungkinan dimaafkan ketika punya hutang sangat kecil.

“Saya ajari Anda, kemungkinan dimaafkan itu kecil ketika hutang banyak, meskipun ketika meninggal ditanya ‘yang punya salah Anda ampuni ya, kalau punya hutang dibebaskan ya’,” sambung Gus Baha.

Gus Baha memberikan solusi terkait hutang yang tak bisa terbayar, asalkan yang berhutang merupakan kekasih Allah atau orang yang benar-benar sholeh.

“Nah, caranya begini, ini ada di hadits shahih. Yang penting Anda jadi kekasih Allah dulu, jadi orang benar dulu,”

“Hutangmu kalau bisa dibayar, kalau terpaksa tidak bisa bayar ya biarkan, memang gak bisa kok,” ujar beliau.

Gus Baha kemudian memberikan contoh, ketika terpaksa harus menjual rumah karena untuk membayar hutang.

“Misalnya kamu harus jual rumah, malah istrimu tidak punya rumah,” lugas Gus Baha.

“Nah caranya gimana? Kalau kamu sholeh beneran, ini masyhur ya, jadi yang gak bisa diampuni Allah itu dain (hutang), bahkan Nabi tidak bersedia menyalati orang punya hutang,” kata Gus Baha.

“Jadi cerita hutang seperti ini, saya tidak main-main soal fatwa ini, Nabi itu, orang syahid saja dain (hutang)nya dihisab apalagi yang tidak mati syahid,” sambung Gus Baha.

Baca Juga: Tanaman Ini Memohonkan Ampun Untuk Ahli Kubur, Buya Yahya: Sampai Tanaman Itu Mengering

“Walhasil Nabi datang di rumah salah satu sahabat, kemudian bertanya: ‘apa punya hutang?’, kemudian dijawab ‘punya ya Rasulullah, dua dirham’.”

“Setelah itu nabi bilang, ‘temanmu sholati!’, nabi tidak bersedia menyalati tapi menyuruh sahabat menyalati,” ungkap Gus Baha.

Nabi ternyata enggan menyolatkan orang yang masih memiliki hutang, namun ketika ada yang sudah menanggung hutang si mayit, nabi kemudian berbalik untuk menyolatkan si mayit.

“Masalahnya orang miskin yang tidak bisa bayar hutang kemungkinan anaknya untuk membayarkan kecil juga,” kata Gus baha.

“Menurut saya, dan ini ada di hadits shahih, ada orang kekasih Allah, hutangnya banyak, setelah itu ditagih dan dimaki-maki oleh orang-orang yang menghutangi itu,” sambung beliau.

“Allah menunjukkan satu surga yang luar biasa, Nabi kemudian ditanya itu surga untuk siapa? Dijawab itu surga bagi siapa saja yang membebaskan hutang orang yang berhutang padanya,” tegas beliau.

Dari kisah tersebut, Gus Baha menjelaskan bahwa ketika menghutangi orang sholeh dan ia tidak sanggup membayar, maka yang menghutangi juga akan ikut masuk surga.

“Akhirnya orang yang menghutangi ikut masuk surga, berkahnya menghutangi,” tutup beliau.***

Editor: Randi Manangin

Sumber: YouTube el Yeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah