Bagaimana Hukum Puasa Ramadhan Tapi Tidak Sahur? Jadi Tidak Sah Jika Kondisinya Seperti Ini Kata Buya Yahya

- 2 April 2022, 08:36 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya /Tangkapan layar YouTube Buya Yahya


PORTAL SULUT - Saat ini umat Islam sedang menyambut datangnya bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling suci, dimana selama sebulan penuh, umat muslim melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Namun, sering muncul pertanyaan terkait dengan orang yang berpuasa tetapi tidak melaksanakan sahur.

Baca Juga: Doa dan Tata Cara Mandi Wajib Sebelum Sholat dan Puasa di Bulan Ramadhan 2022

Lantas bagaimanakah hukum mengerjakan puasa namun tidak sahur, apakah sah atau tidak?

Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya memberikan penjelasan terkait dengan hukum puasa tanpa sahur.

Sahur merupakan waktu makan saat dini hari, hal ini bertujuan agar ketika menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan, kita tetap memiliki energi dan tidak mudah lelah dalam beraktivitas.

Sebagaimana dilansir Portalsulut.com dari kanal YouTube Al - Bahjah TV pada Sabtu 2 April 2022 dengan judul ‘Hukum Puasa Tidak Sahur - Buya Yahya Menjawab'.

Menurut Buya Yahya, jika lupa melaksanakan sahur dan tetap mengerjakan puasa, maka hukumnya akan menjadi sah, karena hukum sahur adalah sunnah, bukan wajib.

“Sahur adalah sunah bukan wajib. Semakin dekat kepada waktu fajar semakin bagus,” terang Buya Yahya pada video yang diunggah tanggal 30 Mei 2018 tersebut.

Buya Yahya juga menambahkan, puasa tetap sah apabila sudah berniat untuk menjalankan ibadah puasa dari malam hari.

“Puasanya tetap sah, yang penting sudah niat dari malam,” sambung Buya Yahya.

Beliau juga berkata kepada jamaah, bila belum memasuki waktu subuh, maka makan sahur Sunnah.

“Jadi sahur adalah sunah. Dengan catatan belum masuk waktu subuh, maka sunah makan sahur,” kata Buya Yahya.

Di sisi lain, Buya Yahya juga membahas mengenai imsak saat puasa Ramadhan.

Istilah imsak merupakan tanda untuk bersiap-siap menurut Buya Yahya.

“Imsak masih boleh makan. Tidak boleh makan terdengar azan. Tidak perlu ingkar terhadap imsak,” tegas Buya Yahya.

“Tujuan imsak itu, untuk siap-siap,” lanjutnya.

Baca Juga: Apakah Arisan Paket Kue dan Makanan Jelang Lebaran Halal? Ini Penjelasan Buya Yahya

Namun, ada kondisi dimana puasa menjadi tidak sah atau batal, kondisi itu ketika sudah masuk waktu subuh, tetapi masih melanjutkan makan sahur.

Buya Yahya menegaskan, jika masih ada makanan di dalam mulut dan waktu sudah terdengar adzan subuh, maka makanan tersebut segera dikeluarkan atau dibuang.

Jika tetap ditelan, maka puasanya batal kata Buya Yahya.

“Kalau masih ada makanan di mulut ya langsung dibuang kalau sudah masuk waktu subuh,” katanya.

“Jangan ditelan, batal,” tutup Buya Yahya.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah