Berpuasa Tetapi Tidak Laksanakan Shalat, Apakah Puasanya Diterima atau Tidak? Ustadz Adi Hidayat Jawab Begini

- 25 Maret 2022, 21:32 WIB
Berpuasa Tetapi Tidak Melaksanakan Shalat, Apakah Puasanya Diterima atau Tidak? Ustadz Adi Hidayat Menjawab Begini!
Berpuasa Tetapi Tidak Melaksanakan Shalat, Apakah Puasanya Diterima atau Tidak? Ustadz Adi Hidayat Menjawab Begini! /instagram @ adihidayat/

PORTAL SULUT - Bulan suci Ramadhan tinggal menunggu beberapa hari lagi.

Bulan ini sangat ditunggu-tunggu bagi umat muslim di seluruh dunia.

Hal itu dikarenakan Bulan Ramadhan menawarkan pahala yang berlipat-lipat dan merupakan bulan pengampunan dosa bagi umat muslim.

Baca Juga: Agar Tidak Terjebak Syirik Dalam Berziarah, Maka Lakukan Hal Ini, Kata Ustadz Adi Hidayat

Lantas bagaimana jika di bulan Ramadhan seseorang menjalankan puasa tapi tak shalat, apakah puasa mereka diterima atau tidak?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Portal Sulut mengutip dari sebuah buku yang berjudul umat bertanya ustadz Adi Hidayat menjawab, yang diterbitkan Hikam Pustaka.

Dalam buku tersebut Ustadz Adi Hidayat menjawab secara tegas. "Orang yang berpuasa jika tidak shalat maka puasanya tidak diterima," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Agar Doa Terkabul, Surat Ini yang dibaca Saat Shalat Tahajud, Menurut Ustadz Adi Hidayat,

Lebih lanjut Ustadz Adi Hidayat menegaskan, jangankan tidak shalat, perbuatan yang lebih sepele dari itu saja, misalnya berkumur lalu airnya tertelan dengan sengaja saja, maka puasanya tidak diterima karena batal.

"Apalagi meninggalkan shalat maka puasanya tidak ada gunanya," tegas Ustadz Adi Hidayat.

Demikian pula jika seseorang berpuasa, tetapi lisannya berkata kotor maka Allah tidak butuh puasanya.

Baca Juga: Sebelum Hari Kiamat Datang, Ada 11 Tanda ini Kata Ustadz Khalid Basalamah: Sudah Ada yang Pernah Lihat

Kata Ustadz Adi Hidayat, di dalam Shahih Al Bukhari pada Khitabush Syiam Nabi Bersabda:

"Dari Abu Hurairah berkata:  Rasulullah bersabda puasa itu perisai maka (orang-orang berpuasa) jangan mengucapkan kata-kata kotor,"

Puasa yang benar akan memberikan perisai kepada orang yang menjalankannya dari kemaksiatan. "Jadi harus mengetahui tata cara puasa yang benar menurut fikih puasa, lalu menjaganya dari mulai niat di waktu sahur sampai berbuka diwaktu Magrib," ujar Ustadz.

Baca Juga: Bila Yakjuj dan Makjuj Tiba, Maka Lari dan Bersembunyilah di Tempat ini, Kata Ustadz Zulkifli

Kemudian orang-orang berpuasa dilarang mengucapkan kata-kata kotor, karena puasanya akan sia-sia belaka dan tidak mendatangkan pahala.

Ustadz Adi Hidayat memaparkan ada dua hal yang menyebabkan puasanya akan sia-sia, yaitu

Pertama, Mubthilat yaitu sesuatu yang membatalkan puasanya langsung.

Kedua Mufsidat, yaitu sesuatu yang merusak puasa.

Kadang- kadang, kata Ustadz Adi Hidayat, orang hanya fokus pada Mubthilat. Hal-hal yang membatalkan puasa secara langsung, misalnya makan dan minum, melakukan hubungan suami istri.

Baca Juga: Akhir Zaman Tiba: 3 Tanda-tanda Dajjal Telah Muncul di Kehidupan Manusia Kata Ustadz Zulkifli

"Tetapi orang sering mengabaikan yang merusak puasa dan ini sangat berbahaya," tandasnya.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan Mufsidat atau hal-hal yang merusak puasa, contoh ghibah.

Perbuatan-perbuatan yang merusak puasa tersebut akan mengurangi pahala puasa bahkan bisa-bisa pahalanya sudah habis, "Justru dosanya yang bertambah," terang ustadz.

Jadi kesimpulannya,  jika anda berpuasa hal pertama yang harus Anda lakukan terlebih dahulu adalah melaksanakan shalat, maka jaga Mubthilat puasa.

Baca Juga: Heboh Penemuan Sangkakala, Ulama: Jangan Terprovokasi, Sangkakala Terjadinya Setelah Ini

Kedua jika hal tersebut sudah dilakukan maka ingatlah untuk menjaga diri dari hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa, karena banyak orang tidak sadar melakukan perbuatan Mubthilat, kata Ustadz Adi Hidayat.

Semoga kita terhindar dari perbuatan itu saat menjalankan puasa.*

Editor: Jaka Prasojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x