Syekh Fadhil Al Jailani Ungkap Manfaat Jujur dan Bahaya Bohong

- 23 Maret 2022, 08:42 WIB
Syekh Fadhil Al Jailani
Syekh Fadhil Al Jailani /

Syekh Fadhil menambahkan, orang yang memiliki sifat jujur, ilmu akan melekat kepadanya. Hikmah akan ada pada dirinya. Kasih sayang Allah akan ada pada diarinya. Semua anugerah Allah swt akan diberikan kepadanya, berkah sifat jujur.

“Contoh konkretnya adalah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani yang diwasiati ibunya untuk tidak berbohong selama-lamanya. Seperti apa beliau mulianya sekarang?”

Dijelaskan, sifat jujur dapat mendatangkan ilmu, hikmah dan makrifat dari Allah swt. “Orang-orang, terutama santri kalau memiliki sifat jujur, maka dia akan dianugerahi ilmu Allah swt yang berkah dan manfaat, yang akan memudahkan memahami ilmu-ilmu. Karena faktanya, Syekh Abdul Qadir bukan hanya sosok yang wali, tetapi juga ahli ilmu-ilmu yang berbagai macam cabangnya,” tegasnya.

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Hukum Menabung Dalam Islam, Ternyata…

Menurut ulama asal Turki itu, seorang pelajar atau santri tak akan berhasil dalam memperoleh ilmu, hikmah, dan derajat kewalian, tanpa disertai dengan sifat jujur. Keberhasilan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, menjurut Syekh Fadhil, tak lepas dari sifat kejujuran yang dipegangnya. “Ketika sang ibu hendak melepas kepergian Abdul Qadir muda menimba ilmu ke Baghdad, Irak, ia menyampaikan satu wasiat: “Wahai putraku, jangan pernah berbohong selama hidupmu!” kata Syekh Fadhil, menirukan.

Bahaya Sifat Bohong

Adapun kebalikan sifat jujur yaitu sifat bohong. Pembohong, kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, berada pada satu tingkat setelah setan. “Sifat bohong mewarisi sifat setan, karena dalil: pertama, alaa la’natullaahi alas syayathin (Ingatlah! laknat Allah swt itu berlaku bagi setan). Kedua, alaa la’natullaahi ‘alal kaadzibiin (Ketahuilah, laknat Allah swt itu berlaku bagi para pembohong),” kata Syekh Fadhil, menjelaskan isi kitab kakeknya.

Orang-orang yang suka berbohong, lanjutnya, akan dilaknat Allah swt, yaitu dia akan tertolak dari rahmat-Nya. “Sifat bohong menyebabkan pelakunya menjadi fakir dan bodoh. Dia tidak akan memiliki pangkat kemuliaan, baik di dunia maupun di akhirat. Karena makna rahmat itu ialah jauh dari Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat,” jelasnya.

Syekh Fadhil menegaskan, bahwa seorang pembohong tidak akan memiliki nilai kemuliaan di mata putra-putrinya, keluarga, lingkungan masyarakat dan negaranya. “Pembohong tidak akan memiliki kemuliaan. Kalau seorang pembohong itu tahu akibat dari perbuatannya, maka sebelum berbohong, niscaya dia akan memutus lidahnya dengan gigi-giginya, saking tak ingin berbohong karena ia tahu akibatnya,” pungkasnya. 

Ijazah Shalawat untuk Keberkahan Ilmu

Halaman:

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x