Syekh Fadhil Al Jailani Ungkap Manfaat Jujur dan Bahaya Bohong

- 23 Maret 2022, 08:42 WIB
Syekh Fadhil Al Jailani
Syekh Fadhil Al Jailani /

PORTAL SULUT - Syekh Abdul Qadir al-Jilani dalam kitabnya An-Nashaih Al-Jailani mengatakan, bahwa sifat jujur merupakan warisan sifat Nabi dan menempati urutan kedua setelah derajat kenabian. Sementara sifat bohong menempati posisi kedua setelah setan.

Hal ini disampaikan oleh Syekh Muhammad Fadhil Al Jailani dalam Haul Masyayikh Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo: KH Zarkasyi Ke -109 KH Shiddieq Ke – 74, KH Nawawi Ke – 41, Sabtu 19 Maret 2022, sore di komplek pesantren setempat.

Cucu ke-25 Syekh Abdul Qadir Al-Jailani itu pun mengungkap, Al-Quran Surat An-Nisa’ ayat 69 sebagai dalilnya.

“Sifat jujur merupakan sifat yang posisi derajatnya di bawah derajat kenabian. Karena sifat jujur merupakan sifat warisan para nabi. Dalilnya apa? Ayat dalam Al-Quran. Sehingga orang yang memiliki sifat jujur, derajatnya ada di bawah derajat kenabian,” ungkapnya, di depan ribuan santri.

Baca Juga: Inilah Rahasia Rezeki Selalu Mengalir Seperti Air, Kata Ustadz Adi Hidayat

“Nabi, martabat pertama. Kedua, martabat shiddiq. Jadi, derajat kedua setelah derajat kenabian adalah sifat jujur. Kemudian baru diikuti derajat syuhada (orang-orang mati syahid) dan shalihin (orang-orang saleh),” kata ulama kelahiran Turki itu, menjelaskan.

Dikatakan Syekh Fadhil, sapaan akrabnya, dalil kedua bahwa sifat jujur merupakan warisan Nabi adalah Al-Quran Surat at-Taubah ayat 40. Dua sosok yang saat itu berada dalam gua adalah baginda Nabi Muhammad saw dan Sayyidina Abu Bakar yang diberi gelar ash-Shiddiq.

“Ketika Abu Bakar menemani Nabi bersembunyi di dalam gua, air mukanya berubah. Ia khawatir, cemas dan takut keselamatan Nabi karena orang kafir Quraisy yang mengejar mereka telah sampai di depan gua. Rasulullah pun kemudian memberikan kabar gembira kepadanya: ‘la tahzan, innallaaha ma’ana’ (jangan sedih, jangan cemas, sungguh Allah swt bersama kita. Setelah itu, raut wajahnya jadi tenang, jadi bahagia bersama Rasulullah saw,” terang Syekh Fadhil. 

Hal itu, lanjutnya, merupakan kabar gembira bagi orang-orang yang memiliki sifat jujur. Sampai hari kiamat mereka akan mendapatkan anugerah yang sangat besar. Orang-orang yang memiliki sifat jujur, ia melanjutkan, akan diterima di sisi Allah swt, para nabi, dan Rasulullah saw.

Halaman:

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x