Gus Baha Jelaskan Hukum Menabung Dalam Islam, Ternyata…

- 23 Maret 2022, 08:32 WIB
Gus Baha jelaskan hukum menabung dalam Islam.
Gus Baha jelaskan hukum menabung dalam Islam. /

PORTAL SULUT – Gus Baha menjelaskan hukum menabung uang atau emas dalam Islam.

Soal hukum menabung dalam Islam ini merupakan salah satu topik yang sering jadi pertanyaan, sehingga Gus Baha memberikan jawabannya dalam sebuah kajiannya.

Apalagi di sekitar masyarakat banyak pula perbedaan pandangan mengenai hukum menabung dalam Islam.

Baca Juga: Ke Masjid Berpakaian Seperti Ini, Gus Baha: Bisa Bikin Malaikat Bingung, Bukannya Pahala Malah Dapat Dosa

Gus Baha yang merupakan ahli tafsir Alquran dan ahli fiqih ini menjelaskan, bagaimana hukum menabung dalam Islam.

Dari unggahan video di kanal YouTube Santri Muda Gus Baha, 29 Januari 2022, Gus Baha menegaskan bahwa selama ini banyak yang salah memahami soal hukum menabung.

Menurut Gus Baha, pandangan bahwa menabung adalah perbuatan berlebihan sangat keliru.

Sebagaimana pernah diberitakan mantrasukabumi.com dengan judul “Bagaimana Hukum Menabung Menurut Islam? Begini Pandangan Gus Baha”, kyai asal Rembang ini menegaskan bahwa fatwa-fatwa zuhud yang melarang orang menabung itu hanyalah omong kosong.

Baca Juga: Amalkan Kalimat Pendek ini, Dijamin Masuk Surga Kata Gus Baha, Meski Punya Dosa Besar Sekalipun

Bahkan Gus Baha menceritakan di zaman dulu ada orang tua yang menyimpan batangan emas untung anaknya, akan tetapi oleh Allah tetap disifati orang sholeh.

"Jadi, fatwa-fatwa zuhud yang melarang orang menabung itu omong kosong", ujar Gus Baha.

Fatwa seperti itu, lanjut Gus Baha, sangat ditentang oleh ulama-ulama syariat.

Gus Baha mengisahkan ashabul kahfi, ada orang sholeh menyimpan emas batangan di tembok demi anaknya.

Orang sholeh tersebut mempertahankan dan menyimpan emas itu untung keberlangsungan kesholehan anaknya.

Dan ternyata hal tersebut diperhatikan oleh Nabi Khidir, supaya emas ini tidak jatuh ke tangan orang orang zalim.

Toh, orang ini ketika menyimpan emas tetap disifati Allah : وكان ابوهما صالحا

"Dan ayahnya adalah orang sholeh" (QS Al Kahfi:82).

"Itu menunjukan jika orang sholeh menabung itu tidak mengurangi kesholehan,” ucap Gus Baha.

Baca Juga: Kata Gus Baha Baca Surah ini Pasti Selamat dari Neraka, Bisa Melemahkan Setan dan Iblis

Gus Baha mengungkapkan, dalam surah al-Kahfi, ada kisah Nabi Musa As. bertemu dengan Nabi Khidir As. Nabi Khidir, saat ngetes Nabi Musa melakukan pembangunan sebuah tembok yang sudah hampir rubuh.

Nabi Musa kemudian protes mempertanyakan apa yang dilakukan oleh Nabi Khidir As.

Pasalnya, desa tersebut berisi orang-orang yang zalim, kenapa harus dibantu dengan membangun tembok segala. Kira-kira begitu.

Ternyata, seperti disebutkan dalam Al-Quran, Nabi Khidir menjelaskan bahwa dibawah tembok tersebut ada harta berupa emas batangan warisan untuk dua anak yatim peninggalan ayahnya.

Kalau tembok itu sampai rubuh, maka ada madarat yang lebih besar, yaitu harta hak dua anak yatim itu terbongkar dan diketahui orang zalim.

Tapi seperti ditegaskan oleh Gus Baha, kisah ini penegasannya adalah menabung tidak berarti mengurangi kesalehan.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Keistimewaan Surah Al Fatihah, Bisa Bikin Iblis Tersiksa dan Menderita

Karena kisah ayah dua anak yatim tersebut, menyimpan emas batangan untuk anaknya kelak, tapi ia tetap salih.

“Tapi logikanya jangan dibalik ya, kalau tidak menabung berarti tidak shalih, bukan begitu maksudnya. Tapi orang yang menyimpan harta demi kehormatan atau keberlangsungan hidup keturunan, itu tidak bertentangan dengan kesalihan.” ucapnya

Gus Baha melanjutkan, bahwa pandangan seperti ini yang membuatnya setuju dengan pandangan Ibn Khaldun, bahwa sejak dahulu sebenarnya Nabi-Nabi itu pasti datang dari keluarga terhormat.

“Tapi, kata al-Ghazali, sebenarnya terhormat itu bukan berarti maksudnya selalu pemimpin atau raja, tapi terhormat disitu maknanya adalah memiliki harta atau kehormatan (al-mal aw al-jaah) yang bisa membentengi agama dan keyakinannya.”

Gus Baha menambahakan, yang inginh ditegaskan dari kisah Nabi Khidir di atas adalah menabung untuk menjaga kehormatan agar tidak meminta-minta atau jatuh miskin tidak bertentangan dengan keshalihan.

Baca Juga: Apakah Menyentuh Istri Membatalkan Wudhu? Ini Penjelasan Gus Baha

Ini justru mengkritik pandangan yang menganjurkan untuk hidup sederhana, namun sampai pada taraf berlebihan sehingga harus bertawakal total sehingga kalau mempunyai atau menyimpan uang, terkesan sedang melakukan dosa.

Itulah hukum menabung dalam Islam menurut Gus Baha. Semoga bermanfaat. (Muhammad Fauzan/Mantra Sukabumi)

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah