Sebelum Menyambut Bulan Ramadhan, Ternyata Ada Cerita Dan Makna Besar Dibulan Sya’ban, Ini Kata UAH

- 13 Maret 2022, 18:47 WIB
Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat. /Tangkapan Layar Kanal YouTube/Adi Hidayat Official

PORTAL SULUT – Tidak banyak yang tahu, bahwa sebelum menyambut bulan Ramadhan, ada bulan Sya’ban yang tersimpan rahasia dan makna yang begitu besar.

Dilansir dari video Youtube Adi Hidayat Official, Yang dimana video tersebut Ustadz Adi Hidayat menjelaskan rahasia besar dan makna dari bulan Sya’ban.

"Maka dibulan Sya'ban ke-8, masyarakat mulai menyebar mencari air untuk ditampung pada tempat air, sebagai persiapan pada bulan ke-9" Kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Gus Miftah: Ngaji Bersama Gus Baha, Semua Orang Berpotensi Masuk Surga

Ustad yang kerap disapa UAH itu juga menjelaskan jika sejak zaman jahiliyah masyarakat Arab, berusaha membentuk kelompok kecil.

Kelompok ini menyebar keseluruh padang pasir untuk mencari sumber mata air. Dan menyiapkan tempat tertentu penampungan air sebagai persiapan menuju bulan ke 9 yang begitu terik.

Tepat pada bulan ke 9 itersebut cuaca begitu panas terik, sehingga berpotensi sumur-sumur penampungan air akan mengering. Pada bulan itulah saat panas terik terpancar disebut ramadhan.

Pada saat itu juga para warga terbiasa menyebut ramadhan, dari kata ramadha yang berarti terik, panas membakar.

Dari kata ini ditambahkan alif dan nun pada ujung kata sehingga disebut ramadhan, yang berarti lebih membakar.

Karena itulah satu bulan sebelumnya mereka membagi tugas dan membuat kelompok untuk menyebar. Pengelompokan untuk menyebar disebut dengan Ta sa'au keadannya disebut dengan Sya'ban.

Dimasa Islam tersebut, nama bulan dipertahankan, dalam perjalanan di tahun Hijriah dari bulan Al-muharam sampai bulan Zulhijah.

Menariknya pada bulan Sya'ban sampai ke bulan ramadhan ada pergantian makna. Dulu maknanya lebih menunjukan suasana, seperti iklim atau cuaca.

Maka secara metaform makna itu dibawah dalam nilai syariat, nilai pendidikan spiritual orang-orang yang pada saat ramadhan ingin meningkatkan amalnya.

"Orang-orang yang ingin meningkatkan amalnya, taat beribadah kepada Allah SWT, maka ramadhan akan memberikan panas membakar terik, yang mengugurkan dosanya". Kata Ustadz Adi Hidayat.

Tidak semua orang yang sampai ke ramadhan, boleh jadi mendapat peningkatan takwa. Kalau orang tidak serius belum tentu dapat terdorong meningkatkan ketaatan.

Karena itu ayat puasa dihadirkan pada surat Al-baqarah : 183. Agar mampu meningkatkan taqwa.

"Tapi apakah semua yang puasa bisa meningkatkan takwa ? Belum tentu". Tambah UAH.

Karena semua itu tergantung dari keseriusan dan kesunguhan.

Diantara dari keseriusan itu, citranya secara metaform diambil dari bulan sebelumnya, yaitu bulan Sya'ban.

"Saat banyak orang mengumpulkan air untuk persiapan bulan ke 9, maka air berikutnya yang dikumpulkan adalah air spiritual. Bukan hanya air yang melapangkan dahaga, yang menghilangkan haus. Tapi air yang juga bisa menumbuhkan nilai ketaatan, bisa mengemburkan kembali hati-hati yang kering" Kata Ustadz Adi Hidayat.

Karena itu banyak ayat dalam Al-quran menyebut kata air. Bahkan sumber kehidupan pusatnya bermula dari air.

Baca Juga: Sedang Menghadapi Kesulitan dalam Hidup? Baca Doa Ini Kata Aa Gym

"Karena semua kesalahan, jika tidak dimulai dari bulan Sya'ban maka tidak mudah memulai ramadhan," Tutur UAH..

Maka kebiasaan ini harusnya banyak dilakukan oleh orang pada zaman sekarang. Mempersiapakan diri sebelum ramadhan.

Mencari air spiritual pada bulan Sya'ban, sebagai bekal pada bulan Ramadhan yang menjadi potensi pembakar dosa.***

 

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah