Pagi, Siang, atau Malam? Ini Hikmah dan Kapan Waktu yang Benar Ziarah Kubur, Menurut Ustadz Abdul Somad

7 April 2024, 21:36 WIB
Pagi, Siang, atau Malam? Ini Hikmah dan Kapan Waktu yang Benar Ziarah Kubur, Menurut Ustadz Abdul Somad /

PORTAL SULUT -- Ziarah kubur sebelum bulan suci Ramadhan dan lebaran sudah menjadi budaya dan tradisi sebagian umat muslim di Indonesia.

Banyak juga yang datang ke makam para wali yang dibanjiri oleh para peziarah dari seluruh Nusantara.

Biasanya ziarah kubur dilakukan dengan mendoakan mereka yang sudah meninggal dan membaca tahlil, sholawat Nabi, dan surah-surah Al-Quran.

Baca Juga: Inilah Bacaan Takbir Malam Takbiran Idul Fitri Lengkap dengan Bahasa Latin dan Artinya

Namun, mengapa masyarakat sering melakukan ziarah kubur sebelum Ramadhan dan lebaran tiba?

Apa hikmah yang bisa diambil dari kegiatan ini?

Ustadz Abdul Somad, seorang da’i kondang di Indonesia, memberikan penjelasan tentang ziarah kubur pra Ramadhan.

Dalam sebuah video di kanal YouTube-nya, UAS menjelaskan bahwa awalnya Nabi Muhammad saw. melarang umatnya untuk melakukan ziarah kubur.

Pasalnya, ziarah kubur pada zaman awal Islam sering kali dilakukan dengan tujuan saling menyombongkan diri.

Namun, seiring berjalannya waktu, ziarah kubur menjadi sebuah aktivitas yang mampu melembutkan hati.

Ketika hati sudah lembut, seseorang akan meneteskan air mata saat mengingatkan diri sendiri tentang kematian.

UAS menjelaskan bahwa hadis yang melarang ziarah kubur pada awalnya artinya sudah terhapus.

Baca Juga: Kaum Muslim Wajib Tahu! Inilah Tatacara dan Niat Sholat Idul Fitri 2024 Para Muslim Wajib Tahu

Karena ziarah kubur dapat menjadi sebuah cara untuk mengingatkan manusia tentang kematian dan kehidupan di akhirat.

Nabi Muhammad saw. sendiri menyilakan umat muslim untuk melakukan ziarah kubur, terutama ziarah kepada makam ayah atau ibunya.

Sebelum wafat, beliau juga menziarahi kuburan sahabatnya di Uhud.

Ziarah tersebut merupakan simbol ucapan selamat tinggal kepada mereka yang gugur di medan Uhud.

UAS menambahkan bahwa tidak ada perselisihan di antara ulama mengenai masalah ziarah kubur.

Meskipun ada perbedaan pendapat di antara mereka, tetapi secara umum, setiap orang dianjurkan untuk melakukan ziarah kubur.

Hadis tentang ziarah kubur tergolong hadis qauli dan fi’li, karena keduanya merupakan dalil mengenai disunahkannya orang-orang berziarah ke makam mereka yang beriman.

 Baca Juga: Selamat, Daerah Ini Jadi yang Pertama Cairkan Sertifikasi Guru atau TPG Triwulan I 2024

jasa orang yang telah meninggal dunia dan mengingatkan diri akan kematian.

Kedua, ziarah kubur harus dilakukan dengan cara yang sopan dan menghormati tempat peristirahatan terakhir orang yang telah meninggal dunia.

Ketiga, ziarah kubur tidak boleh menjadi ajang untuk melakukan praktik-praktik syirik atau bid'ah yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Dalam pandangan agama Islam, melakukan ziarah kubur merupakan suatu kebaikan yang dianjurkan.

Selama dilakukan dengan niat yang benar, cara yang sopan, dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Dalam momen-momen tertentu seperti sebelum Ramadhan atau Idul Fitri, umat Muslim dapat memanfaatkan kesempatan ini.

Untuk lebih sering melakukan ziarah kubur sebagai bagian dari upaya memperkuat rasa takwa dan memperbaiki kehidupan spiritual.

Baca Juga: BREAKING NEWS 2 Daerah Ini Sudah Cair Sertifikasi Guru atau TPG Triwulan I 2024, Daerah Lain Menyusul

Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya ziarah kubur dalam kehidupan umat Muslim.***

Editor: Jaka Prasojo

Tags

Terkini

Terpopuler