Ustadz Adi Hidayat Beri Tanggapan Malam Jumat Itu Merupakah Sunnah Rasul, Benarkah?

30 Maret 2023, 03:13 WIB
Ilustrasi/Ustadz Adi Hidayat Beri Tanggapan Malam Jumat Itu Merupakah Sunnah Rasul, Benarkah? /YouTube @AdiHidayatOfficial/

PORTAL SULUT – Sering terdengar di masyarakat bahwa malam Jumat adalah malam Sunnah Rasul untuk melakukan hubungan suami istri.

Sebab bagi pasangan suami istri ketika mengetahui bahwa malam Jumat adalah malam Sunnah Rasul langsung terpikir untuk melakukan hubungan intim.

Bahkan parahnya lagi, hal tersebut sudah menjadi dalil bahwa malam Jumat itu malam Sunnah Rasul untuk melakukan hubungan intim suami istri.

Baca Juga: Sehabis Subuh dan Ashar Baca Sholawat Ini! Kran Rezeki Terbuka Hingga Yaumul Qiyamah kata Habib Rifky Alaydrus

Akhirnya  sering dianggap suatu kewajiban kalau malam Jumat harus melakukan hubungan suami istri karena itu malam Sunnah Rasul.

Oleha karena itu, saat ini masih banyak umat Islam yang keliru tentang wacana dan pernyataan bahwa malam Jumat itu malam Sunnah Rasul.

Barawal dari pertanyaan yang ditujukan Ustadz Adi Hidayat, seputar malam Jumat merupakan sunah Rasul untuk melakukan hubungan istri.

"Apakah benar bahwa berhubungan intim di malam Jumat itu adalah Sunah Rasul?" tanya Jamaah.

Lantas Ustadz Adi Hidayat menanggapi akan hal tersebut dengan sebuah penjelasan, sebagaimana dilansir PortalSulut.com dari kanal Youtube Ahmadkosim libs, 30 Maret 2023.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang sebuah pendapat bahwa malam Jumat itu Sunnah Rasul.

Baca Juga: Inilah Kesalahan yang Paling Disukai Allah, Apakah Itu? Simak Penjelasan Gus Baha

Saat itu Ustadz Adi Hidayat menanggapi bahwa memang saat ini sudah menjadi anggapan secara umum tentang malam Jumat itu adalah Sunnah Rasul.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, hadits yang menerangkan bahwa hubungan intim suami istri pada malam Jumat itu Sunnah Rasul adalah Hadis Maudhu'.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Hadis Maudhu' itu adalah segala sesuatu (riwayat) yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad SAW, baik perbuatan, perkataan, maupun taqrir secara yang dibuat-buat atau disengaja dan sifatnya mengada-ada atau berbohong.

Antara suami dan istri telah terjalin hubungan yang halal, oleh karena itu kapanpun mereka mau maka hal tersebut bisa dilakukan. Kata Ustadz Adi Hidayat.

Namun hubungan suami istri tidak bisa dilakukan pada waktu-waktu yang diharamkan Allah SWT, lanjut Ustadz Adi Hidayat.

Menurut Ustadz Adi Hidayat Bahkan di malam Ramadhan pun hal tersebut bisa dilakukan.

Seperti yang difirmankna Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 187:

Baca Juga: Inilah Rahasia Cari Pasangan Hidup! Menurut Gus Miftah

Uhilla lakum laylatas Siyaamir rafasu ilaa nisaaa'ikum; hunna libaasullakum wa antum libaasullahunn; 'alimal laahu annakum kuntum takhtaanuuna anfusakum fataaba 'alaikum wa 'afaa 'ankum fal'aana baashiruu hunna wabtaghuu maa katabal laahuu lakum; wa kuluu

Artinhya: "Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Te-tapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa."

Terkait dengan ayat diatas, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, ada waktu-waktu tertentu yang dilarang melakukan hubungan intim suami istri.

Menurut Ustadz Adi Hidayat waktu yang dimaksud itu adalah saat istri dalam keadaan haid/nifas, saat menjalankan shaum(puasa), saat beri'tikaf, dan saat melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Mana yang Jadi Prioritas, Antara Istri atau Ibu! Gus Baha Jelaskan Dengan Ilmu Waris

Maka berdasarkan keterangan di atas, menurut Ustadz Adi Hidayat sebaiknya mulai dari sekarang kita jangan jadikan satu pendapat yang mutlak kalau malam Jumat itu Sunnah Rasul.

Untuk mengindari anggapan sebagian orang dan menjadi amalan serta keharusan, karena malam Jumat itu adalah Sunnah Rasul, padahal hal itu tidak benar, tutup Ustadz Adi Hidayat.

Demikianlah tanggapan Ustadz Adi Hidayat tentang wacana malam Jumat merupakan Sunnah Rasul.***

Editor: Jaka Prasojo

Tags

Terkini

Terpopuler