PORTAL SULUT - Dalam sebuah kesempatan, Buya Yahya sebagai pengasuh pesantren Al - Bahjah yang juga aktif berdakwa di depan layar menganjurkan tentang cara untuk menggugurkan dosa gibah.
Menggunjing atau gibah ini mungkin tak dapat terelakan karena setiap orang cenderung menyukai suatu perkumpulan dengan maksud interaksi sosial.
Namun, dosa gibah adalah perkara serius bagi Allah SWT. Karena membicarakan kejelekan orang lain merupakan perilaku buruk yang juga sangat dibenci Sang Maha Pencipta.
Baca Juga: Awal Puasa Ramadhan 1444 Hijriah 23 Maret 2023, Ini Ketentuan Puasa Qadha
Terkait dengan hal ini, Buya Yahya menitipkan pesan berupa amalan yang dapat menjadi penggugur dosa gibah tersebut.
Menurutnya, jika kita terlanjur membicarakan keburukan atau sudah terjebak dengan perangkap gibah maka kaidah tobatnya sebenarnya sudah tersedia.
Tetapi bukan berarti perkara ini menjadi alasan untuk bebas ngomongin aib seseorang ya!
Sebab, selain potensi ganjaran dari dosa gibah diakhirat nanti, kebiasaan gibah adalah bagian dari toxic people yang karenanya kita bisa gagal fokus dan sulit untuk meraih kesuksesan.
Lantas cara seperti apakah yang dianjurkan Buya Yahya agar dosa gibah ini dapat rontok dari diri kita?
Sebagaimana dilansir Portal sulut dari Kanal Youtube Al - Bahjah TV pada Senin, 6 Februari 2023.
Buya Yahya menanggapi pertanyaan dari seorang jemaah tentang solusi untuk menghapus atau mengurangi dosa gibah baik disengaja ataupun tidak.
Disampaikan Buya Yahya dalam ceramahnya kalau memperoleh ampunan atas dosa gibah itu ternyata ada ilmunya.
Baca Juga: Selalu Amalkan Doa Ini Agar Rezeki Mengalir Deras dan Dapat Kebahagiaan Sepanjang Masa!
Tentu saja hal ini terdapat dalam ajaran sosok manusia mulia Baginda Nabi Muhammad SAW.
Untuk yang pertama yaitu dengan cara beristigfar kepada Allah untuk diri sendiri karena berbuat gibah dan untuk orang yang aibnya telah dibicarakan.
"Ya Allah ampunilah aku dan ampuni dia yang telah aku gunjingi,” terang Buya Yahya.
Sebelum mengambil langkah ini, ada baiknya kita menemui orang yang bersangkutan.
Sebab, secara adab, sebaiknya kita meminta maaf terlebih dahulu kepada mereka. Namun, apabila orang tersebut tidak terima maka hal ini akan menjadi masalah serius.
Kedua, Menurut Buya Yahya jika kita berada di suatu tempat dan baik sengaja ataupun tidak telah membicarakan kejelekan orang lain maka sebutlah beberapa kebaikan orang itu di tempat yang sama.
"Sebutlah kebaikannya di tempat engkau dulu pernah menyebut kejelekannya, itu ilmunya,” kata Buya Yahya.
Itulah 2 cara yang dapat dilakukan bila sudah terlanjur membicarakan kejelekan orang lain menurut Buya Yahya.
Semoga bermanfaat.***