PORTAL SULUT – Gus Baha atau KH Ahmad Bahauddin Nursalim menjelaskan ada sebuah waktu jika kita melaksanakan wirid dan doa maka pahalanya setara dengan puasa 10 hari terakhir Ramadhan.
Lantas kapan waktunya?
Menurut Gus Baha, waktu tersebut adalah tanggal 19 Juli hingga 28 Juli 2023. Ada apa dengan tanggal tersebut? Tanggal tersebut adalah Tahun Baru Hijriyah atau 1 Muharram 1445.
Baca Juga: Jelang Ramadhan 2023 Jangan Lupa Puasa Qaqda, Ini Ketentuan Jika Sampai Hutang Puasa Tak Dibayar
Untuk tahun 2023, Tahun Baru Hijriyah atau 1 Muharram 1445 akan jatuh pada tanggal 19 Juli 2023.
Lantas apakah wirid dan doa yang dimaksud Gus Baha? Simak penjelasan lengkapnya hanya di artikel ini.
Kita tahu bahwa 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah 10 hari paling istimewa dalam ajaran Islam.
Pasalnya dalam salah satu 10 hari terakhir tersebut terdapat malam yang paling istimewa yang disebut dengan Lailatul Qadar.
Siapa sangka ternyata 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini pahalanya setara dengan 10 hari pertama bulan Muharram.
Dalam sebuah ceramah Gus Baha berkata bahwa ada empat bulan yang dinilai suci dalam Islam.
Bulan Rajab, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan bulan Ramadhan yang merupakan bulan suci kata murid kesayangan Mbah Moen itu.
“Jika di bulan Ramadhan hari yang baik adalah 10 akhir, yaitu tanggal 20 sampai 30 Ramadhan,” ujar Gus Baha seperti dikutip dari Portal Kudus yang berjudul “Amalan 1 Muharram: Doa dan Wirid Tanggal 1-10 Muharram Menurut Gus Baha”.
“Tapi kalau Muharram itu yang baik adalah 10 hari pertamanya. Yaitu tanggal 1 sampai 10 Muharram,” imbuh Gus Baha.
Karena keistimewaan yang setara dengan 10 hari terakhir Ramadhan, maka 10 hari pertama Muharram mesti perbanyak doa serta wirid.
Lantas Gus Baha mengutip salah satu wirid atau doa dalam kitab Imam Bukhari sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ ، وَالْحَمْدُ لِلّهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ. وَاللهُ أَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ. لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْ اللهِ إلَّا إلَيْهِ. سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا.
وَالْحَمْدُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا. وَاللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا. أَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Tulisan latinnya:
“Subhanalloh mil al miizani wa muntahal ‘ilmi, wa mablaghor ridhloo, wa zinatal ‘arsyi.
Walhamdulillah mil al miizani wa muntahal ‘ilmi, wa mablaghor ridloo, wa zinatal ‘arsyi
Wallahu Akbar mil al miizani wa muntahal ‘ilmi: subhanallah, adada syaf’I walwatri wa ‘adada kalimati Ilahi tammati kulliha
Walhamdu adada syaf’I walwatri wa ‘adada kalimati Ilahi tammati kulliha
Wallahu akbar adada syaf’I walwatri wa ‘adada kalimati Ilahi tammati kulliha
As’aluka salamata birokhmatika ya arhamar rokhimin, wala khaula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil adzim
Washollallah ‘ala ta’ala ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi wasohbihi wa sallama ajmain. Walhamdulillahi robbil ‘alamiin.”
Yang artinya:
Kalimah Subahanalllah akan memenuhi mizan (timbangan amal), menjadi ilmu yang tinggi, menjadi pusat ridho, menjadi penghias Arsy (Singgasana Allah).
Kalimat Alhamdulillah akan memenuhi mizan, menjadi ilmu yang tinggi, menjadi pusat ridho, menjadi penghias Arsy.
Kalimat Allahu Akbar akan memenuhi mizan, menjadi ilmu yang tinggi, menjadi pusat ridho, menjadi penghias Arsy.
Tiada yang menyelamatkan dari murka Allah kecuali hanya Allah. Maha Suci Allah pemberi syafaat atau pertolongan, sebanyak kalimat-Mu semaunya.
Segala puji bagi Allah pemberi syafaat, sebanyak kalimatMu semuanya.
Mahabesar Engkau ya Allah pemberi syafaat, sebanyak kalimatMu semuanya.
Aku memohon keselamatan dengan rahmatMu wahai Dzat paling berkasih sayang.
Tiada daya dan kekuatan kecuali dariMu Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung.
Shalawat dan salam semoga senantiasa Engkau curahkan ke haribaan junjungan Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan sahabatnya semuanya.
Segala puji bagi Engkau ya Allah Tuhan semesta alam.
Itulah amalan atau wirid yang bisa kita baca untuk 1 sampai 10 Muharram menurut Gus Baha.
Wallahualam.***