Buya Yahya: Melakukan Perbuatan Baik Namun Bukan Karena Seruan Allah Tapi Dorongan Hawa Nafsu, Ini Sebabnya!

22 September 2022, 13:38 WIB
Buya Yahya/Bunuh Diri Termasuk Takdir atau Bukan? Buya Yahya Beri Jawaban /Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV

PORTAL SULUT — Buya Yahya mengungkap perbedaan perbuatan baik karena seruan Allah atau hawa nafsu.

Perbuatan baik karena seruan Allah atau hawa nafsu, bisa dibedakan dengan hal ini, kata Buya Yahya.

Perbuatan Baik Ini Terlihat Seperti Seruan Allah, Namun Justru Karena Dorongan Hawa Nafsu

Buya Yahya mengungkapkan, perbuatan baik terlihat seperti seruan Allah, namun justru perbuatan itu karena hawa nafsu. 

Baca Juga: Allah Benci Orang Yang Sedekah Seperti Ini, Bagaikan Riba Kata Gus Baha, Naudzubillah!

Seperti inilah membedakan perbuatan baik karena seruan Allah atau karena hawa nafsu, jelas Buya Yahya. 

Seperti dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari YouTube Al-Bahjah TV, Kamis 22 September 2022.

Buya Yahya mengatakan, mari kita merenung semua kebaikan yang kita lakukan ini, jangan sampai hanya menuruti hawa nafsu.

Baca Juga: Allah Benci Orang Yang Sedekah Seperti Ini, Bagaikan Riba Kata Gus Baha, Naudzubillah!

“Jangan sampai ini seruan hawa nafsu, dan Imam Ghazali mengisyaratkan banyak kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba bukan karena menuruti perintah Allah akan lebih menuruti perintah hawa nafsunya sendiri," jelas Buya Yahya.

"Ia menuruti hawa nafsunya,” kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan, ada kebaikan seperti sedekah banyak tapi karena hawa nafsu.

Baca Juga: Rezeki Pergi Meninggalkan Orang Yang Sering Tidur Di Waktu Ini Kata Gus Baha

“Hanya pengen dibilang dia sebagai orang yang paling dermawan di kampungnya,” jelas Buya Yahya.

Buya Yahya mengungkapkan, prihal ibadah seperti sholat di masjid karena mengikuti hawa nafsu.

“Misalnya shalat ke masjid sambil marah-marah. ‘Kenapa nggak ke masjid’. Dia hanya pengen dibilang dia adalah ahli sholat ke mesjid,” kata Buya Yahya mencontohkan.

Baca Juga: Baca Wirid Ini Sebelum Tidur, Penyakit Yang Sulit Diobati Dokter Bisa Sembuh Kata Ustadz Adi Hidayat

Buya Yahya menjelaskan, ibadah seperti itu tidak diterima oleh Allah, karena tidak akan sampai kepada natijah.

“Hasilnya tidak ada, biar pun kelihatan istiqomah, dia tidak dapat apa-apa,” jelas Buya Yahya.

Buya Yahya menerangkan, harus ada penggabungan iqomahtuhu atau idzabatuhu, dia bisa istiqomah di tempat tersebut di jalan tersebut, kemudian tujuannya adalah benar.

“Maka itu tanda Allah meridhoi anda, meridhoi kita, disaat kita berada di tempat tersebut,” terang Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan, hal ini menjadi bahan koreksi untuk semua yang saat ini sudah berkiprah dalam dunia dakwah, ataupun ahli ibadah.

“Yang ahli ibadah yang biasa berdakwah, koreksi ini seruan hawa nafsu atau seruan Allah, memenuhi seruan Allah atau memenuhi seruan hawa nafsu," kata Buya Yahya.

"Kita perlu benar-benar perlu koreksi dalam hal ini supaya tidak salah, apa yang ada di hati kita,” urai Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan, melakukan kebaikan perlu merenung, apakah kebaikan karena hawa nafsu atau seruan Allah SWT.

“Ini yang beramal baik yang perlu dikoreksi. Bukannya tidak beramal. Imam Athoilla as Sakandari mengajak semua ahli ibadah merenung," jelas Buya Yahya.

"Ini memang betul jalanmu baik, kelihatan istiqomah tapi kalau tidak ada natijah nya itu tanda Allah tidak ridho,” tutur Buya Yahya.

Buya Yahya menuturkan, jika hawa nafsu maka perbuatan tersebut hanya sia-sia, tujuannya bukan kepada Allah.

“Rugi, mari kita tata hati kita, kita benahi niat kita, kita sempurnakan dalam amal baik, dengan keistiqomahan dan kita harus sadar tujuan kita adalah Allah, tujuan kita adalah ridho Allah,” ujar Buya Yahya.***

Editor: Randi Manangin

Tags

Terkini

Terpopuler