2 Kebiasaan Sepele Ini Sanggup Bakar Habis Semua Amal Ibadah Selama Ini, Sia-Sia Kata Buya Yahya

5 September 2022, 12:13 WIB
2 Kebiasaan Sepele Ini Sanggup Bakar Habis Semua Amal Ibadah Selama Ini, Sia-Sia Kata Buya Yahya /Foto dok.: YouTube/Al-Bahjah TV/

 

PORTAL SULUT – Buya Yahya mengatakan bahwa kedua kebiasaan ini menjadi alasan mengapa amalan seseorang tidak diterima oleh Allah. 

Dalam sebuah tausiyah, Buya Yahya memperingatkan bahwa terdapat tanda-tanda amalan seseorang tertolak. 

Buya Yahya menyebutkan bahwa 2 tanda ini terdapat dalam diri seseorang yang segala amalannya tidak diterima dan hangus sia-sia.

Baca Juga: Ternyata Kanker Serviks Bisa Menyerang Wanita Meski Belum Pernah Berhubungan Badan, Simak!

Artinya amalan tersebut tertolak di mata Allah, amalan tidak diterima jika ada dua perkara ini. 

Lantas, apakah yang menjadi penyebab utama tidak diterimanya amalan seseorang menurut Buya Yahya?

Sebagaimana dilansir Portal Sulut dari akun TikTok @farrisah24 yang diakses pada 2 Agustus 2022. 

Buya Yahya membongkar penyebab utama tertolaknya amalan seseorang.

Beliau menyebutkan bahwa kedua hal ini merupakan penyakit yang jadi sebab amalan tidak diterima oleh Allah. 

“Dua penyakit yang menjadikan amal tidak diterima, dipangkas,” ungkap Buya Yahya. 

Buya kemudian menyebutkan bahwa penyakit pertama yang menjadi sebab tertolaknya amalan adalah riya. 

Kemudian beliau melanjutkan bahwa penyakit kedua adalah ujub. 

“Yang pertama adalah riya, yang kedua adalah ujub,” tegas Buya Yahya. 

Beliau kemudian menjelaskan apa yang dimaksud dengan riya, yakni upaya untuk menyebut-nyebut amalan dan mempertontonkannya kepada orang lain. 

Baca Juga: Sebelum Batu Ginjal Muncul dan Ginjal Rusak, Cepat Lawan dengan Rutin Lakukan 10 Kebiasaan Sederhana Ini

“Riya itu, kau ingin selalu menyebut-nyebut amalmu, lalu kau perlihatkan kepada orang lain, itu riya,” terang Buya. 

Riya menjadi salah satu sebab tertolaknya amalan karena seseorang beramal bukan karena Allah.

Seseorang termotivasi beramal untuk memperlihatkan dan membanggakan amalannya di hadapan orang lain. 

Buya kemudian menjelaskan penyakit yang kedua, yakni ujub. 

“Yang satu lagi, ujub, ingin membesarkan amal di matamu sendiri,” terang Buya Yahya. 

Orang yang ujub cenderung membesarkan amalannya dan berbangga dengan apa yang telah dilakukannya, 

“Ini hasil karyaku, aku sudah sholat,” tegas Buya memberi contoh. 

Ketika seseorang bangga berlebihan terhadap apa yang sudah dikerjakan, maka ia telah memasuki wilayah ujub. 

“Akhirnya masuk wilayah ujub, berbangga dengan amalnya,” ujar Buya Yahya. 

Ujub akan membuat seseorang terlena dan tidak menyadari bahwa amal yang dilakukan adalah semata-mata karena Allah yang memberikan kemampuan kepadanya. 

“Dia tidak sadar bahwa amal itu bisa dia lakukan karena Allah,” tegas Buya Yahya. 

Buya Yahya kemudian memperingatkan agar tidak melakukan kedua hal ini. 

Baca Juga: Setelah Sholat Hajat, Amalkan Wirid Dahsyat Ini 450 Kali dengan Sepenuh Hati, Hajat Besar Pasti Terkabul!

Sebab, jika ingin amalan kita diterima oleh Allah SWT maka harus terbebas dari kedua penyakit ini, riya dan ujub tegas Buya. 

“Maka kedua ini jangan dilakukan, sehingga agar bisa diterima oleh Allah, harus bebas dari riya, harus bebas dari ujub” tutup Buya.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Cadavi Lasena

Tags

Terkini

Terpopuler