PORTAL SULUT – Hubungan suami dan istri tidak selalu berjalan lancar. Seringkali ada perselisihan.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim pun mengingatkan agar suami menjaga ucapan dan kalimat agar tak gampang melengos dari lidah.
Sebab ada beberapa kalimat, yang meskipun bukan talak, tapi kekuatannya sudah setara menceraikan seorang istri kata Gus Baha.
Namun demikian apakah kalimat tersebut? Ikuti ulasan lengkap Gus Baha hanya ada di artikel berikut.
Baca Juga: Kata Buya Yahya Pintu Rezeki Dibuka Jika Pelihara Hewan Ini
Allah telah menciptakan semua makhluk berpasang-pasangan. Tidak ada yang sendirian.
Langit berpasangan dengan bumi, malam dengan siang, dan laki-laki berpasangan dengan perempuan.
Hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan lantas disucikan lewat ikatan pernikahan.
Baca Juga: Normalkan Tekanan Darah Rendah Dengan Garam, Ini Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Ketika kita berjanji dalam rangkaian ijab qabul, kita tidak hanya berjanji di hadapan manusia, tapi juga di hadapan Allah SWT.
Banyak yang menyebut bahwa hubungan pernikahan adalah ibadah terpanjang antara dua orang.
Karena itu seorang suami wajib menjaga hubungannya dengan istri agar ibadah terpanjang ini tidak terganggu.
Baca Juga: Sedikit Amalan tapi Bisa Masuk Surga, Gus Baha: Cuma Perlu Ini
Sayang seribu sayang, beberapa suami kerap mengganggu ibadah dengan ucapan tertentu.
Tentu saja tidak ada hubungan rumah tangga yang seratus persen lancar. Ada saja masalah yang menghadang di tengah jalan.
Dalam sebuah ceramah, Gus Baha menjabarkan bahwa selain talak, ada faktor lain yang menjadi cikal bakal perceraian.
Faktor lain tersebut antara lain adalah ta’liq. Nah, ta’liq ini sendiri adalah sumpah yang diucapkan seorang suami kepada istri.
“Jika dalam 6 bulan tidak memberikan nafkah lahir dan batin maka terjadi suatu perceraian dan uangnya disumbangkan ke negara,” terang Gus Baha.
Hal tersebut sebagaimana dinukil portalsulut.com dari Youtube Santri Official diakses 28 Juni 2022.
Ketika berceramah, Gus Baha pun mengenang salah satu wasiat Mbah Moen mengenai ta’liq ini.
“Saya ini sering dipesani Mbah Moen dan kyai-kyai alim. Saya kan sekarang sudah jadi kyai,” kenang Gus Baha.
“Kyai suka bilang seperti ini ke santri-santrinya, ‘Nak, jika penghulu menyuruhmu membaca ta’liq, tidak usah dibaca’,” imbuhnya.
Hal tersebut dikatakan kepada para santri sebab para santri biasanya tidak punya uang yang cukup.
“Namanya juga santri kadang kan lama nggak punya uang, jika 6 bulan tidak mampu menafkahi otomatis cerai, semua santri bakal kehilangan istrinya,” jelas Gus Baha.
Baca Juga: Sebelum Langkahkan Kaki Keluar Rumah, Baca 1 Doa Mustajab Ini, Rezeki Berlimpah Kata Syekh Ali Jaber
Tapi Gus Baha juga menyatakan kendati santri tidak bisa menafkahi secara lahir tapi bisa secara batin, tetap saja istri menolak.
“Akhirnya kan lahir dan batin. Maka rata-rata santri pada dilarang baca ta’liq,” tandas Gus Baha.
Demikianlah penjelasan lengkap Gus Baha mengenai ucapan suami yang setara menceraikan istri.
Semoga bermanfaat.***