PORTAL SULUT – Dalam satu kesempatan, Ustadz Adi Hidayat mendapat pertanyaan tentang orang jarang sholat tapi kaya.
Ustadz Adi Hidayat juga mendapat pertanyaan, mengapa sudah rajin sholat tapi tetap miskin?
Ustadz Adi Hidayat memberi penjelasan tentang dua pertanyaan tersebut.
Baca Juga: Berdoalah Pada Waktu Ini Kata Gus Baha, Mustajab karena Awal Mula Manusia Diciptakan
Dilansir dari kanal Youtube Islamqu Damai diakses pada Rabu, 27 Juli 2022, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan secara spesifik mengenai perkara itu.
Karena tak dapat dipungkiri jika di sekitar kita ada banyak fenomena demikian.
Setiap manusia telah memiliki rezekinya masing-masing sebagai makhluk hidup dan itu sudah menjadi ketetapan Allah SWT, kata Ustadz Adi Hidayat.
Sebagaimana Allah berfirman dalam surah ke-51 di Al-Quran yang artinya:
Baca Juga: Pria Nikahi Kakak Beradik Sekaligus, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
"Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu"
Allah SWT sudah menetapkan rezeki bagi setiap hamba-Nya saat sebelum dilahirkan dan dijanjikan oleh Allah.
Karena itu Ustadz Adi Hidayat menyebut tak ada urusannya kaya raya dengan iman seperti melakukan sholat atau ibadah.
Penjelasan Ustadz Adi Hidayat, sholat adalah hal yang menjadikan kekayaan yang sudah dituai menjadi berkah.
Baca Juga: Ini Bentuk Wajah Penarik Keberuntungan dan Rezeki Menurut Primbon Jawa
Namun demikian, paling pokok syarat utama kaya raya adalah kerja.
Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 172, "Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu,"
Maka letak dari jawaban mengapa orang jarang sholat tapi kaya raya adalah Allah sudah memberi rezeki pada setiap hambanya dan hal itu bukan berdasarkan iman.
Namun iman membuat kekayaan akan bermanfaat.
Baca Juga: Kata Primbon Jawa Inilah Rahasia Dibalik Orang-orang Sukses di Usia Muda
Nah, itulah penjelasan Ustadz Adi Hidayat mengenai pertanyaan mengapa ada orang jarang sholat tapi kaya raya.
Atau pertanyaan mengapa ada orang rajin sholat tapi tetap miskin atau kurang harta.
Semoga penjelasan Ustadz Adi Hidayat tersebut bermanfaat dan menambah wawasan kita dalam bergama.***