PORTAL SULUT – Ulama KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau biasa dipanggil Gus Baha pernah suatu kali dalam kajiannya membahas masalah sholawat.
Menurut Gus Baha, ad acara keliru dalam membaca sholawat sehingga bukan dapat pahala justru dosa.
Sebab kata Gus Baha, cara membaca sholawat seperti itu keliru secara makna daripada sholawat itu sendiri.
Baca Juga: Dosa Ini Bisa Memutuskan Hubungan Doa Antara Anak dan Orang Tua, Kata Gus Baha, Dosa Apakah Itu?
Oleh sebab itu, Gus Baha menyarankan agar jangan sampai keliru membaca sholawat agar tidak malah dosa.
Pada kajiannya tersebut, Gus Baha mengupas dengan detai mengapa keliru membaca sholawat seperti ini.
Menurut beliau, cara membaca sholawat seperti itu memberi kesan memerintahkan Allah untuk bersholawat kepada Nabi.
Sementara orang yang membaca sholawat itu sendiri, tidak berholawat kepada Nabi, karena memberi kesan perintah.
Lalu, seperti apa membaca sholawat kepada Nabi yang benar agar tidak dosa dan dapat pahala?
Agar memahami topik ini dengan tuntas, simak artikel ini sampai habis.
Kata Gus Baha, hari ini banyak orang yang tidak sadar mengucapkan sholawat dengan kalimat:
Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Menggunakan Uang Temuan Di Jalan? Begini Jawaban Buya Yahya
"Sholli alaiih.." yang artinya bacalah (wahai kamu satu) sholawat kepada Nabi."
Menurut Gus Baha, hal tersebut merupakan kekeliruan dalam membaca sholawat, dan hanya akan membuat orang yang mengucapkannya mendapatkan dosa dari Allah.
Alasan beliau karena, mengucapkan sholawat seperti itu adalah sekaligus merubah maknanya.
"Ya demikian jelas keliru. Jadi seolah-olah memerintah orang yang di depannya saja untuk membaca sholawat, dia tidak,” kata Gus Baha seperti dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Jagad Nusantara pada Rabu, 7 April 2022.
Sementara bacaan sholawat yang benar adalah seperti ini kata Gus Baha.
"Sholawat yang benar ini ' Sollallahu 'alaih ' atau 'Solla alaih', " terang Gus Baha.
Berdasarkan keterangan Gus Baha bahwa Sollallahu 'alaih ' atau 'Solla alaih' mempunyai arti ‘semoga Allah selalu memberikan sholawat kepada Nabi-Nya’.
"Keduanya bermakna "Semoga Allah selalu memberikan sholawat kepada Nabi-Nya,” lanjut Gus Baha.
Jadi harus ada kalimat pengganti dalam mengucapkan sholawat, yang kembali merujuk kepada Allah menurut Gus Baha.
"Ini yang penting bentuk kalimatnya zamir atau ada ‘kata ganti’ yang kembali ke Allah," lanjut Gus Baha.
Baca Juga: Malaikat Rezeki Tidak Akan Masuk Rumah Kalau Ada Benda Ini, Buya Yahya: Segera Singkirkan
Oleh karena itu, bisa dipahami alasan mengapa orang yang membaca showalat seperti ini malah dapat dosa, dan bukan pahala.
Pasalnya, dalam sebutan sholawat seperti itu, membuat makna atau arti di balik sholawat juga ikut berubah.
Gus Baha berpesan agar harus memperhatikan hal-hal dalam membaca sholawat agar dapat pahala dari Allah, bukan dosa.
Demikian pemahaman Gus Baha mengenai cara membaca sholawat dengan benar, agar dapat pahala bukan dosa.***