Apa Hukum Menggelar Acara Sebelum Berangkat Haji? Boleh atau Tidak? Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

6 Juni 2022, 09:24 WIB
Ustadz Khalid Basalamah/Apa Hukum Menggelar Acara Sebelum Berangkat Haji? Boleh atau Tidak? Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah /Tangkap layar YouTube/Lentera Islam

PORTAL SULUT — Ustadz Khalid Basalamah menerangkan tentang hukum menggelar acara sebelum berangkat haji.

Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan soal hukum membuat acara sebelum berangkat haji.

Seperti apa penjelasan Ustadz Khalid Basalamah tentang hukum menggelar acara sebelum pergi haji?

Baca Juga: Orang yang Mengamalkan Ini Jauh dari Kemiskinan, Gus Baha: Tidak akan Fakir

Tak lama lagi musim haji akan tiba.

Seluruh jamaah haji di seluruh duni akan berkunjung ke tanah suci Mekkah.

Kerap dijumpai ada saudara atau kerabat yang menggelar acara selamatan sebelum berangkat haji atau dikenal dengan walimah safar.

Dalam walimah safar diisi dengan doa bersama lalu diakhir dengan acara makan bersama dengan tamu undangan.

Sebenarnya tradisi ini, merupakan hal yang baik karena lantaran erat dengan silaturahmi.

Namun, apakah boleh melakukan walima safar atau acara sebelum berangkat haji? Bagaimana hukumnya?

Inilah yang dijelaskan Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah tausiah, yang dikutip dari kanal YouTube Sunnah Kita, pada Senin 6 Juni 2022.

Dalam ceramahnya itu, Ustadz Khalid Basalamah menerangkan hukum-hukum menggelar acara sebelum berangkat pergi menunaikan rukun Islam yang kelima ini.

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, tidak pernah ada riwayat sebelum berangkat haji harus melakukan ibadah khusus.

Baca Juga: Baca 2 Surah dan Amalan Ini di Waktu Subuh, Rezeki Akan Mengalir Deras dan Bebas Hutang, Kata Mbah Moen

“Sebatas ilmu saya ya, tidak pernah ada riwayat dinukil kepada kita kalau Nabi SAW mau haji atau umroh buat ibadah khusus.”

“Misal ngundang orang, misal berdzikir, itu belum pernah ada riwayat. Nabi SAW kalau mau haji ngiklanin ‘Saya mau haji, yang mau ikut silakan’, Udah sahabat pada siapin barang-barang lalu berangkat,” ujar Ustadz Khalid Basalamah.

Terkadang, kata Ustadz Khalid Basalamah, di Indonesia selalu menghubungkan ibadah dengan perasaan.

“Ini kalau mau berangkat, orang-orang enggak tau enak enggak ya? Terpaksa dibawa perasaan buatlah acara. Sudah ngundang orang di rumah, enggak enak, tambah ada dzikirnya, tambah dengan hal lain, ada ininya ada itunya, ditambah dengan hal yang Nabi tidak pernah lakukan,” katanya.

Akhirnya kata Ustadz Khalid Basalamah, terkesan menjadi sebuah sunah yang dianggap menjadi bagian dari syariat.

“Setahu saya tidak pernah ada tuntunan dari Nabi SAW, apalagi dalam hadits yang lain justru bertolak belakang ya. Setiap kita mau beribadah dianjurkan untuk ditutupi,” katanya.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, dalam hadits riwayat Imam Muslim, kata Nabi SAW Allah cinta dengan hamba yang suka bertakwa, mengerjakan perintah wajib dan sunah dan meninggalkan yang haram.

Baca Juga: Pasanganmu Punya 8 Ciri Kepribadian Ini? Hubungan Kalian Mungkin Sudah Beracun

“Allah cinta orang yang seperti ini. Kemudian kaya dan suka sedekah, kemudian suka menyembunyikan amal sholehnya. Berarti lebih aman, beberapa ulama kalau mau pergi haji atau umroh tidak ada yang tahu, nanti tiba-tiba sudah pulang haji. Itu jauh lebih baik,” jelasnya.

Ustadz Khalid Basalamah menyarankan lebih baik menyembunyikan amal sholeh kita.

“Karena mengiklankan ibadah ini, dianjurkan para ulama tidak dilakukan kecuali memang dasarnya ibadah itu teriklankan, seperti sholat lima waktu, harus di depan orang. Tapi kalau tidak, seperti sholat malam, sedekah, justru kita dianjurin untuk sembunyikan,” jelas Ustadz Khalid Basalamah.***

Editor: Cadavi Lasena

Tags

Terkini

Terpopuler