Benarkah Dilarang Menikah di Bulan Muharram atau Suro? Simak Penjelasan Buya Yahya

5 Juni 2022, 13:14 WIB
Buya Yahya menjelaskan perihal menikah di bulan Muharram atau Suro. /Tangkap layar YouTube/Buya Yahya

PORTAL SULUT – Buya Yahya menjawab salah satu pertanyaan yang sering muncul di tengah masyarakat, yakni benarkah dilarang menikah di bulan Muharram atau Suro?

Pada satu kesempatan ceramahnya, Buya Yahya memberi penjelasan perihal boleh atau tidak menikah di bulan Muharram atau Suro.

Menikah di bulan Muharram atau Suro, banyak pendapat di masyarakat mengenai boleh atau tidak.

Baca Juga: Bolehkah Mahar Pernikahan dari Hasil Hutang atau Pinjam? Ini Penjelasan Buya Yahya

Yang menyebut tidak boleh memiliki argumentasi bahwa rumah tangga tidak akan lama jika menikah di bulan tersebut.

Di kalangan masyarakat terutama di Jawa, ada anggapan bahwa menikah di bulan Muharram atau Suro tidak baik.

Masyarakat mengenal bahwa bulan Muharram atau Suro adalah bulannya Nyi Roro Kidul.

Pendapat lain menyebut bahwa Muharram atau Suro adalah bulan para raja Jawa terhadulu, tidak sopan jika melangsungkan hajat pernikahan di bulan itu.

Baca Juga: Pantas Hubungannya Awet, 6 Zodiak Ini Punya Kesetiaan Paling Tinggi Lho

Tapi dari semua itu, yang paling dikhawatirkan kebanyakan orang adalah jika menikah pada bulan itu suami istri bisa ketiban musibah.

Usia pernikahan tidak akan berlangsung lama seperti harapan keluarga.

Hal itu menjadi sebuah keyakinan turun temurun sehingga enggan menikah di bulan Muharram atau Suro.

Oleh karena itu kata Buya Yahya, pada bulan Syawal banyak yang melangsungkan pernikahan.

Namun, Buya Yahya mengungkapkan, keyakinan dan kebiasaan masyarakat di Indonesia, khususnya di Jawa itu mengacu pada hadits sahih dari Sayyidatina Aisyah radhiyallahu'anha yang berkata :

Baca Juga: Pantas Rumah Jauh dari Keberkahan, Ternyata 3 Benda Ini Jadi Penyebabnya, Singkirkan Kata Ustadz Khalid Basala

 تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawwal dan berkumpul denganku pada bulan Syawwal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim no. 2551, At-Tirmidzi no. 1013, An-Nasai no. 3184, Ahmad no. 23137)

Imam An Nawawi menjelaskan hadits di atas bahwa terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal.

Mengutip dari kanal YouTube Al Bahjah TV dengan judul "Benarkah Bulan Suro adalah Bulan keramat? Buya Yahya Menjawab" yang diunggah pada 30 Agustus 2018, ini penjelasan Buya Yahya.

Baca Juga: TERHOKI! 7 Zodiak Akan Semakin Hoki Sepanjang Juni Tahun 2022, Apa Itu Kamu?

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon Buya Yahya mengatakan semua hari Allah SWT adalah hari baik.

Menurut Buya Yahya yang jelek hanya satu, yaitu ketika bermaksiat melanggar perintah Allah.

Buya Yahya menegaskan, bulan Suro bukanlah bulan petaka.

Dalam penjelasannya, Buya Yahya mengambil salah satu dalil ayat dalam Al Quran, yakni QS. At-Taubah ayat ke-36.

Baca Juga: Kerjakan Sholat Dhuha 4 Rakaat di Waktu Ini, Apapun Hajatmu Allah Kabulkan, Kata Ustadz Khalid Basalamah

 Allah SWT berfirman :

 إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah 9:36).

Buya Yahya menegaskan bahwa semua hari adalah baik. Yang tidak baik adalah melakukan larangan Allah kata Buya Yahya.

Demikian penjelasan Buya Yahya perihal boleh atau tidak menikah di bulan Muharram atau Suro.***

Editor: Rensa Bambuena

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler