Baca Doa Ini Saat Waktu Singkat Paling Mustajab di Hari Jumat, Ba’da Ashar Jelang Magrib kata Ustadz Adi Hiday

27 Mei 2022, 10:32 WIB
Ustadz Adi Hidayat mengajarkan doa yang baik dibaca saat waktu singkat paling mustajab di hari Jumat. (Foto Ilustrasi) /Tangkapan Layar/YouTube Adi Hidayat Official

 

PORTAL SULUT — Ada satu waktu singkat paling mustajab di hari Jumat, sebaiknya dimanfaatkan untuk berdoa memohonkan segala hajat kepada Allah SWT.

Keutamaan waktu singkat ini, Allah SWT mengabulkan semua doa yang kita panjatkan saat di waktu mustajab.

Seperti dalam ceramah, Ustadz Adi Hidayat, dilansir portalsulut.pikiran-rakyat dari YouTube Adi Hidayat Officiial diakses Jumat 27 April 2022.

Baca Juga: Tanpa Diawali Kalimat Ini, Permohonan Taubat Tidak Akan Diterima Allah, Baca dengan Benar kata Gus Baha!

Dalam tayangan tersebut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, memanfaatkan waktu mustajab untuk berdoa disebutkan dalam Hadist sahih.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, Al Imam Muslim dalam kitab sahih, beliau pernah menyampaikan satu dirawat dari sahabat Abu Huraira yaitu Abdurrahman bin Shakhr ra yang menyampaikan tentang sabda Nabi Muhammad SAW mengenai keutamaan di hari Jumat.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

Arab latin: fihi sa’atun la yuwafiquha abdun muslimun wahuwa qoimun yusholli yasalullaha ta'ala illa a’thohu iyyahu.

Artinya: “Tidaklah seorang hamba muslim yang mendapati waktu singkat itu kemudian dia manfaatkanya dengan berdoa, bermohon kepada Allah SWT,  kecuali apa yang ia mohonkan kepada Allah berpeluang besar akan langsung dikabulkan Allah SWT.”

Ustadz Adi Hidayat menerangkan, Hadits di atas terdapat beberapa tafsiran kalangan para ulama, mengenai tata cara berdoa di waktu singkat ini.

Kata Ustadz Adi Hidayat, ada yang memahami tekstual yaitu sholat dimaksudkan dalam bentuk doa saja, tidak diawali dengan ibadah tertentu seperti melaksanakan sholat sunnah.

Baca Juga: Apa Hukum Mengaminkan Doa yang Tidak Tahu Artinya, Bolehkah? Begini Jawaban Buya Yahya

“Ada yang memahami qoimun yusholli berdiri menunaikan sholat. Ada juga yang memahami dengan berdoa. Cukup kita alangkah baiknya berwudhu menghadap kiblat dan bermohon kepada Allah SWT. kebaikan-kebaikan yang kiranya dengan itu Allah SWT berikan kemaslahatan dunia dan akhirat kita semua,” terang Ustadz Adi Hidayat. 

Ada juga yang memahami bahwa, untuk menjaga diksi qoimun yusholli seringkali dipahami dengan sholat. Karena, di dalam Alquran, reaksi qoimun yusholli itu diartikan, dipahami dengan ibadah sholat.

“Yang memahami bagian kedua ini, menganjurkan kita berwudhu kemudian menunaikan sholat. Sholat apapun yang kita tunaikan sesuai dengan kondisinya. Sholat wudhu misalnya. Atau ke masjid menunaikan tahyatul masjid dan setelah itu bermohon kepada Allah SWT,” urai Ustadz Adi Hidayat

Kata Ustadz Adi Hidayat, dua kondisi ini adalah kondisi yang baik. Menunaikan sholat ataupun langsung dengan berdoa, tapi poinnya kita memanfaatkan waktu terbaik yang sekejap ini untuk bermohon kepada Allah SWT.

Ustadz Adi Hidayat menuturkan, para ulama umumnya memberikan isyarat waktu yang dimaksud yaitu waktu singkat ba'da Ashar menjelang magrib.

"Kalau kita ambil wilayah Indonesia, bagian barat pada umumnya misal bila magribnya pukul 6 setidaknya antara pukul 5 sampai dengan pukul 6. Kita ambil pertengahan misal setengah 6 atau 6 kurang 1/4. Kita duduk menghadap ke arah kiblat memohon kepada Allah SWT,” terang Ustadz Adi Hidayat. 

Baca Juga: Bukan Hanya Dhuha, 1 Sholat Ini Akan Datangkan Kesuksesan dan Rezeki Melimpah Kata Ustadz Adi Hidayat

Lanjut Ustadz Adi Hidayat, diantara riwatat dianjurkan para ulama dimohonkan di waktu-waktu Jum'at adalah doa yang dibimbing untuk dibacakan kepada kita.

Doa yang dibaca: 

Allahummakfina bihalalika 'an haramik, wa aghnina bi tha'atika 'an maksiatik, wa fadhlika amman siwak

Artinya: "Ya Allah mohon cukupkan kepada kami segala yang halal dari-Mu dan jauhkan kami dari segala yang Engkau haramkan, Ya Allah mohon luaskan diri kami untuk selalu mendapatkan kesempatan untuk bertaat kepada-Mu untuk meningkatkan ketaatan kami kepada-Mu dan terjauh dari permuatan-perbuatan yang Engkau larang, dan mohon luaskan diri kami untuk mendapatkan segala keistimewaaan yang Engkau tetapkan yang berpeluang kami dapatkan dan jaukan kami dari selain itu."

Wallahu a’lam bish shawab.***

Editor: Randi Manangin

Tags

Terkini

Terpopuler