PORTAL SULUT – Rezeki merupakan keberkahan dari Allah SWT yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Rezeki pula dapat berupa materi seperti makan, harta dan tempat tinggal. Adapun terdapat juga materi rezeki non materi yaitu seperti kesehatan dan juga rasa bahagia.
Namun tahukah Anda bahwa, ada penyebab rezeki kita ini sering kali mampet (tertutup)?
Baca Juga: Warisan Syekh Ali Jaber: 1 Amalan Subuh Mengatasi Masalah Hajat, Hutang, dan Jodoh
Kata Ustadz Ahmad Zainuddin dalam ceramahnya yang dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Yaufid. TV, ia mengatakan bahwa inilah penyebab rezeki kita kerap kali sering mampet.
Kata Ustadz Ahmad Zainuddin, kerusakan yang akan kita dapatkan tak kalah cinta dunia adalah selalu gundah.
“Selalu merasa gunda, selalu merasa miskin, dan usahanya tidak lancar,” kata Ustadz Ahmad Zainuddin.
Hal ini kata Ustadz Ahmad Zainuddin karena kita hanya selalu mementingkan urusan dunia, serta selalu merasa gundah, selalu merasa miskin, dan usahanya tidak becus.
Seperti di dalam yang diriwayatkan oleh imam tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
“Siapa yang menjadikan dunia tekadnya yang paling besar, maka Allah SWT akan menghancurkan usahanya, dan menjadikan kefakirannya di depan kedua matanya, dan tidak didatangkan dunia kepadanya kecuali yang sudah ditakdirkan untuknya. Siapa yang menjadikan akhirat adalah tekad utamanya, Allah SWT akan menjadikan kekayaannya di dalam hatinya, dan Allah SWT akan mengumpulkan (menguatkan) usahanya.” (HR. Ibnu Majah no. 4105)
Padahal kata Ustadz Ahmad Zainuddin, usahanya sangat sedikit.
Baca Juga: Jika Miliki Ciri Garis Tangan Trisula Ini, Kamu Bakal Kaya dan Sukses dan Jadi Pemimpin Masa Depan
Maka dari itu, kata Ustadz Ahmad Zainuddin, Rasulullah SAW berpesan kepada kita, ketika kita bekerja untuk dunia, maka beliau mengatakan “takwa” kepada Allah, perbaiki hubungan dengan Anda dengan Allah, dan dengan usaha yang baik.
“Takwa memiliki persentase yang lebih besar, dibandingkan dengan usaha lain,” jelas Ustadz Ahmad Zainuddin.
Contoh nyata kata Ustadz Ahmad Zainuddin, orang yang bertakwa dengan usaha yang sedikit, maka akan menghasilkan yang banyak.
“Usahanya sedikit, bahkan mungkin secara kasat mata, secara ilmu perdagangan, tidak mendatangkan apa-apa,” terang Ustadz Ahmad Zainuddin.
Lihat Maryam Alaihissalam, kata Ustadz Ahmad Zainuddin, Maryam ketika sudah melahirkan, atas kesabaran beliau mendapatkan takdir Allah SWT.
“Beliau harus puasa, beliau harus tidak berbicara dengan orang, beliau harus dituduh sebagai wanita pezina, tapi beliau sabar,” kata Ustadz Ahmad Zainuddin.
Maka bertakwalah kepada Allah SWT, kata Ustadz Ahmad Zainuddin, perbanyak ahli ibadah kepada Allah.
“Tatkalah melahirkan, di usir dari kampungnya, kemudian membawa bayinya, orang yang baru melahirkan itu lemah,” lanjut Ustadz Ahmad Zainuddin.
Saking lemahnya, kata Ustadz Ahmad Zainuddin, kadang-kadang harus beristirahat beberapa jam baru bisa memelekan mata.
Tapi lihat kata Ustadz Ahmad Zainuddin, bagaimana Allah SWT ingin membuktikan bahwa dengan takwa, maka akan menghasilkan hal yang luar biasa.
Seperti yang dijelaskan pada QS. Maryam: 25, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.”
Begitu ketika ketakwaan dibarengi dengan usaha, maka porsi takwa lebih besar dibandingkan usaha akan mendatangkan hasil yang besar kata Ustadz Ahmad Zainuddin.
Dan kenapa kata Ustadz Ahmad Zainuddin turun Ruthob “kurma” itu? Seperti dijelaskan di dalam tafsir imam Ibnu Katsir rahimahullahu ta'ala, yang artinya:
Baca Juga: Amalkan Wirid Ini Sebelum Sholat Subuh, Niscaya Rezeki Akan Mengalir Deras, Kata Syekh Ali Jaber
“(Ruthob) Makanan yang paling bermanfaat untuk wanita yang menyusui.”
Maka orang yang berusaha dibarengi dengan takwa, kata Ustadz Ahmad Zainuddin, porsinya akan lebih besar dibandingkan dengan usahanya.
“Dia akan diberikan oleh Allah rezeki yang memang cocok untuk dia,” terang Ustadz Ahmad Zainuddin.
Ini indahnya seseorang ketika hidup, kata Ustadz Ahmad Zainuddin, selalu mengingat akhirat, dan bukan hanya mencintai dunia.***