PORTAL SULUT - Ini tanda umur seseorang tinggal sedikit kata Syekh Ali Jaber, dimana kematian segera menjemput.
Jika alami tanda ini maka umur tinggal sedikit karena kematian segera menjemput kata Syekh Ali Jaber.
Kematian akan menjemput kata Syekh Ali Jaber jika mengalami tanda umur tinggal sedikit.
Setiap manusia pasti akan mengalami kematian tapi kematian mutlak hanya Allah SWT yang Maha Tahu.
Akan tetapi, ketika kematian tidak lama lagi dan sudah dekat, ada beberapa tanda akan terjadi dan dirasakan.
Menurut Syekh Ali Jaber, tanda inilah kuota umur akan habis dan kematian akan menjemput.
Tanda ini sangat berkaitan dengan umur yang akan habis.
Dijelaskan Syekh Ali Jaber, manusia akan mati jika ada hal yang yang berkaitan dengan tanda ini.
Lantas apa tanda umur seseorang akan habis dan kematian akan menjemput menurut Syelh Ali Jaber ini?
Dikutip Portalsulut.com dari kanal YouTube Bawika, yang diunggah pada tanggal 21 Maret 2021, berikut penjelasan Syekh Ali Jaber.
Baca Juga: Apa Hukum Menikahi Sepupu Sendiri? Boleh atau Tidak? Buya Yahya Menjawab
Sebelum itu, Syekh Ali Jaber mengajak seluruh umat Muslim untjk bersyukur atas nikmat umur yang Allah SWT berikan.
"Saya ucapkan Alhamdulillah dari dalam hati, karena Allah masih berkenan memberikan umur untuk menambah amal sholih dan beribadah," ucap Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber pun menceritakan kisah tentang seseorang yang diberikan ujian sakit oleh Allah SWT.
Bahkan orang yang sakit ini kata Syekh Ali Jaber mengalami koma.
Baca Juga: Allah SWT Buatkan Rumah di Surga Bagi Orang yang Mengucapkan Kalimat Pendek Ini Kata Syekh Ali Jaber
Setelah tiga hari koma, kata Syekh Ali Jaber, orang tersebut tiba-tiba terbangun dengan sehat.
Ketika orang itu bangun dari koma, dirinya kata Sykeh Ali Jaber langsung meminta makanan berupa nasi.
Meski terlihat sehat ketika bangun dari koma itu, bahkan masih menikmati makanan yang ia inginkan, tetapi ajal sudah di depan mata.
Syekh Ali Jaber ungkapkan, setelah orang itu memakan nasi yang ia minta, orang tersebut tertidur dan meninggal dunia.
"Allah bangkitkan dari koma, karena rezekinya belum selesai, makanya malaikat maut masih bertahan ndak boleh cabut nyawanya dulu," kata Syekh Ali Jaber.
Dari kisah itu, Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa orang itu masih diberikan kesempatan mendapat rezeki makanan sebelum kematian menjemput.
Pasalnya, nasi yang dimakan orang itu merupakan rezeki terakhir yang Allah berikan kepadanya sebelum dicabut nyawanya.
Maka, Allah dan malaikat maut belum mencabut nyawanya sebelum orang tersebut memakan nasi itu kata Syekh Ali Jaber.
"Karena masih ada nasi padang yang belum makan, begitu dia makan, kata Allah sama malaikat maut 'sekarang cabut nyawanya, sudah habis rezekinya," ujar Syekh Ali Jaber.
Kemudian Syekh Ali Jaber melontarkan pertanyaan yang berasal dari kisah tersebut.
"Bisa tahu tanda? Apa tanda kehabisan umur? Ada yang bisa jawab? Emang kita tahu kapan habis umur umur kita ya?" tanya Syekh Ali Jaber.
Dari kisah itu, Syekh Ali Jaber memberitahu sebuah tanda dimana kuota umur akan habis.
Di mana umur seseorang tidak lama lagi dan kematian sudah dekat.
"Kalau terjadi hal itu berarti habis umur, dan Allah ikatkan dua nggak bisa diperpisahkan," kata Syekh Ali Jaber.
Menurut Sykeh Ali Jaber, kuota umur akan habia ketika rezeki yang Allah berikan padanya di dunia juga habis.
"Kalau habis rezeki, habis umur, kalau masih ada rezeki, masih ada umur," ungkap Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber memberi pesan bahwa sebagai manusia sudah sepatutnya tak perlu khawatir akan rezeki yang ia peroleh selama hidupnya.
Pasalnya, kata Syekh Ali Jaber, rezeki dan umur setiap manusia bahkan makhluk di muka bumi telah dijamin oleh Allah SWT.
Syekh Ali Jaber juga memberikan kutipan dari sabda Nabi Muhammad SAW terkait usia dan rejeki.
"Apa kata Rasulullah? Tidak akan jiwa pun boleh mati sebelum diselesaikan rezekinya dan ajal," kata Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber menuturkan, rezeki dan ajal tidak dipisahkan, habis rezeki habis ajal, masih ada rezeki masih ada umur.
Itulah tanda umur seseorang tinggal sedikit kata Syekh Ali Jaber dimana kematian akan menjemput.***
Editor: Jaka Prasojo