PORTAL SULUT - Gus Baha peringatkan agar jangan menjadi orang dermawan seperti ini karena ada akibatnya.
Gus Baha mengatakan jika menjadi orang dermawan namun ada niat tertentu tidak sempurna tindakannya.
Banyak kata Gus Baha orang dermawan, namun ada tujuan yang lain di balik segala kedermawanannya.
Baca Juga: Kisah Sahabat Rasulullah yang Iri Dengan Orang yang Wafat di Medan Perang, Gus Baha Berkisah
Oleh karena itu, menjadi dermawan adalah sebenar-benarnya dermawan, tidak ada maksud apa pun.
Lalu, orang dermawan seperti apa yang dimaksud Gus Baha?
Dikutip portalsulut.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Dakwah Digital dengan judul “GUS BAHA AMALAN BENTENG DIRI DAN TERKABULNYA HAJAT” pada Rabu 23 Maret 2022.
Dalam video yang diunggah 4 bulan lalu itu, Gus Baha pertama-tama membahas doa malaikat bagi orang-orang yang bersedekah.
Lalu kemudian Gus Baha melanjutkan dengan pembahasan ciri orang dermawan tetapi tidak bertakwa.
“Dermawan kepada cewek cantik, karena suka orangnya. Dermawan kepada orang miskin, karena butuh tenaganya karena mau diperbudak. Dermawan kepada kiyai supaya kiyai bisa diatur. Itu bukan takwa,” kata Gus Baha.
Baca Juga: SEJUK! Begini Tanggapan Gus Baha Soal Pawang Hujan
Gus Baha lalu menekankan bahwa untuk menjadi dermawan harus dibarengi dengan takwa.
Artinya jika memberi atau membantu seseorang tidak boleh berharap balasan karena itu tidak bertakwa.
Menjelaskan hal itu, Gus Baha memberi ilustrasi tentang seseorang yang membantu anak yatim.
Namun tujuannya membatu itu, bukanlah membantu, tapi menyuruh anak yatim itu menyapu di rumahnya.
Bahakn kata Gus Baha, kedermawanan seperti itu bisa membuat anak yatim tersebut terikat dengan dia.
Sampai-samapai si anak yatim tidak bisa bekerja di pabrik atau perusahaan tertentu kata Gus Baha.
Apalagi terselip niat membantu anak yatim dengan menggunakan tenagannya tersebut, agar dapat tenaga kerja murah.
Baca Juga: Semua Dosa Langsung Diampuni Allah, Cukup Amalan Ini Kata Gus Baha
“Itu berarti kamu dermawan, tapi tidak bertakwa. Paham, ya? Ada janada cantic kamu beri uang agar tidak menikah dengan orang lain. Itu kan namanya mengekang,” tegas Gus Baha.
Gu Baha kemudian menyarankan lagi bahwa untuk menjadi orang dermawan mesti juga bertakwa.
“Makanya kamu harus dermawan sekalgus bertakwa. Makanya saya sering sedekah kepada anak yatim, tapi saya menghidari menyuruh karena takut. Takut sekali, takut dianggap memanfaatkan,” sambung Gus Baha.
Itulah penjelasan Gus Baha perihal orang dermawan tetapi tidak bertakwa, karena memiliki maksud dan tujuan lain.***