Banyak Hadits Mengenai Malam Nisfu Syaban, Ustadz Adi Hidayat: Hanya Ada Satu Hadist yang Shahih

18 Maret 2022, 15:51 WIB
Ustadz Adi hidayat. /Tangkap layar YouTube/

PORTAL SULUT- Banyak sekali hadist mengenai bulan Syaban, terutama dalam malam pertengahannya atau biasa disebut dengan malam Nisfu Syaban.

Ustadz Adi Hidayat dalam tausiyah kali ini akan menjelaskan beberapa hadits yang palsu, dhaif dan yang shahih.

“Ada beberapa hadits mengenai malam Nisfu Syaban, ada satu hadits yang shahih, satu hadist yang dhoif dan selebihnya adalah hadits palsu,” ucap Ustadz Adi Hidayat seperti dilansir portaslsulut.com melalui kanal YouTube Muslimah Hijrah ID tanggal 16 Maret 2022.

Baca Juga: Buya Arrazy Hasyim Ungkap 2 Macam Orang Yang Tidak di Ampuni Allah Pada Malam Nisfu Sya'ban

Contoh yang palsu ada di dalam kitab sunnah Ibnu Majah jilid 1  halaman 421 riwayat ini disampaikan oleh seorang bernama Ibnu Abi Sarbah beliau menerima dari Ibrahim bin Muhammad, menerima dari Muawwiyah bin Abdullah bin Jafar disampaikan dan disandarkan kepada sahabat Ali bin Abi Tholib ra.

“Jika telah datang malam pertengahan bulan Syaban, maka hidupkan malamnya dengan memperbanyak menunaikan sholat, siangnya lakukan dengan  puasa, maka siapapun yang bermohon ampunan kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan mengampuni orang tersebut.

Hadits ini palsu karena Ibnu Abi Sarbah dinilai sebagai orang ulama yang sering memalsukan hadits.

Yang kedua ada hadits dhaif artinya hadist yang masih diragukan keshahihannya.

Contoh dari hadits dhaif yang terkenal adalah mengenai kisah Aisyah ra kehilangan Rasulullah di malam pertengahan Syaban, Beliau mengira, Rasulullah menginap di tempat istrinya yang lain, padahal malam tersebut adalah gilirannya.

Setelah beberapa waktu mencari Nabi Muhammad SAW, akhirnya Aisyah menemukan Rasulullah berada di Baqi’, nama kuburan para sahabat dan syuhada, Rasulullah sedang berdoa di Baqi’ dan meminta ampunan orang- orang muslim yang wafat di tempat tersebut.

“Rasullah berkata kepada Aisyah, ketahuilah Aisyah, Allah mengamati kepada manusia dan mengampuni orang-orang yang memohonkan ampunan.”

“Hadits ini dhaif, tetapi dishahihkan oleh Syekh Muhammad Nasrudin Albany,” ucap Ustadz Adi Hidayat.

Yang ketiga adalah hadits shahih.

Seperti yang diriwiyatkan oleh Abu Musa Al Asy’ari yang ditemukan dalam kitab Syekh Muhammad Nasrudin Albany.

“Allah SWT mengamati kepada hambanya di malam pertengahan Syaban dan mengampuni dosanya, meski sebanyak bulu domba.”

Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa hadits shahih ini semakna dengan hadits qudsi yang disampaikan orang pertamanya 31 orang sahabat senior.

Hadits ini merupakan hadits biasa mengenai keutamaan- keutamaan malam, karena Allah SAW selalu menghamparkan rahmat kepada Umat-Nya setiap sepertiga malam.

Allah juga berfirman:

“ Jika ada yang memohon akan Aku berikan, siapa yang meminta Aku kabulkan, dan jika ada yang memohon ampunan, Aku ampuni dia.”

“Setiap hari Allah SWT berikan itu semua, jadi kalau anda tidak meminta anda rugi,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Solusi Masalah Finansial Anda, Amalan Pembuka Pintu Rezeki Kata Ustadz Abdul Somad

Khusus bulan Syaban haditsnya berbeda, Syaban dimulai dari malamnya, kalau untuk yang lainnya waktunya adalah dipenghujung malam.

“Nabi Muhammad SAW tidak menyebutkan secara spesifik mengenai amalan yang dilakukan malam Nisfu Syaban ini, jadi para sahabat hanya memperbanyak amalannya saja, ada yang memperbanyak sholat, beristighfar, berpuasa dan sebagainya, karena tidak ada amalan yang spesifik yang harus dikerjakan pada bulan ini,” ucap Ustadz Adi Hidayat.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta

Tags

Terkini

Terpopuler