Gaji Miliaran Tapi Rentan Berumur Pendek, Fakta Atlet Sumo

- 21 Desember 2022, 10:43 WIB
Ilustrasi Atlet Sumo/Channel YouTube KabarPedia
Ilustrasi Atlet Sumo/Channel YouTube KabarPedia /

PORTAL SULUT - Sumo adalah olahraga tradisional Jepang dan sudah dipertandingkan sejak 15 abad yang silam.

Sumo ini melibatkan dua orang pria bertubuh gemuk yang berusaha membuat lawannya jatuh atau mendorongnya hingga keluar dari ring.

Petarung Sumo dengan bobot mencapai lebih dari 136 kg ini tidak hanya memperlihatkan kekuatan pesertanya tetapi juga menunjukkan harga diri yang berbalut dengan tradisi yang sangat kental.

Baca Juga: DUKHA, Suku Penggembala Rusa Terakhir di Mongolia

Dikutip Portal Sulut dari Channel YouTube KabarPedia, Rabu 21 Desember 2022, menurut catatan sejarah olahraga Sumo ini pertama kali dilakukan di kuil Shinto, untuk tradisi peleburan dosa menurut kepercayaan masyarakat Jepang.

Karena sudah menjadi tradisi selama berabad-abad, olahraga Sumo memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Jepang.

Pesumo yang sukses akan meraih Status Selebriti dan kehidupan yang penuh kejayaan.

Mereka mendapat banyak pujian serta dielukan masyarakat, bahkan para atlet Sumo juga menerima gaji yang sangat besar setiap bulan, dengan nominal gaji bulanan yang ditentukan oleh setiap kategori olahraga itu sendiri.

Salah satu kelas teratas atau yang biasa dikenal dengan sebutan Yokozuna bisa mendapatkan gaji sebesar 820.000 Yen atau setara dengan 313 juta Rupiah.

Sedangkan kelas di bawah Yoguzuna yaitu Ozeki akan mendapatkan gaji sekitar 230 juta Rupiah setiap bulan.

Kendati mendapat gaji bulanan yang cukup besar, harapan hidup para atlet Sumo diperkirakan 10 tahun lebih pendek dibandingkan orang-orang Jepang pada umumnya.
Bahkan di sisi lain banyak dari pesumo yang pensiun dengan tangan hampa

Pesumo atau yang biasa disebut dengan Rikishi perlu memiliki badan besar serta gemuk, karena semakin tambun seorang pegulat Sumo, maka semakin besar pula kemungkinannya untuk menang.

Setiap tahun ada sekitar 400 hingga 500 orang yang berlatih menjadi Sumo, dan umumnya mereka mulai menjalani latihan sejak usia 15 tahun.

Sejak saat itu mereka mengikuti pelatihan yang cukup ketat, bahkan kebanyakan dari mereka harus putus sekolah dan memiliki beragam masalah kesehatan akibat gaya hidup dan kompetisi.

Dunia Sumo sangat kental dengan tradisi Jepang. Sepanjang perjalanan karir mereka, pegulat Sumo profesional terikat dengan serangkaian peraturan yang cukup rumit.

Asosiasi Sumo mengatur segala segi kehidupan pribadi para pegulat, terutama yang berkaitan dengan kehidupan pegulat di dalam suatu komunitas.

Baca Juga: Surga Tersembunyi di Ujung Bumi, Dimana Tempatnya? Intip Ulasannya

Karena itu, para pegulat akan makan, berpakaian, menjalani aktivitas, dan bernafas seperti Kesatria Jepang yang sangat memegang teguh terhadap aturan.

Untuk menambah bobot badan, pesumo dilarang sarapan atau makan di pagi hari.

Tujuannya bukan untuk menguruskan badan, melainkan agar metabolisme tubuh mereka melambat dan meningkatkan nafsu makan mereka.

Saat makan siang dan malam hari, para pesumo diwajibkan makan dalam porsi yang jumbo.

Makanan itu dipersiapkan oleh pegulat yang lebih junior, yang bisa berupa daging, ikan yang dipanggang, nasi, dan cangkonabe yang merupakan masakan berkuah khas pegulat Sumo.

Salam sehari para pesumo melahap makanan sekitar 8000 kalori, sebagai perbandingan sepiring nasi goreng berisi sekitar 700 hingga 1000 kalori.

Mereka melahap cangkonabe dalam porsi besar, karena makan besar merupakan salah satu bagian dari latihan para pesumo.

Mereka juga diperintah untuk makan sebanyak mungkin, bahkan saat masih muda mereka bisa makan antara 12 hingga 13 mangkuk besar.

Selain kewajiban makan dalam porsi besar, mereka juga diharuskan tidur siang selama beberapa jam setelah makan.

Dalam tidur tersebut para atlet Sumo akan mengenakan masker oksigen untuk membantu pernafasan mereka.

Tidak hanya itu, para pesumo juga harus mempunyai penampilan dengan gaya rambut klimis serta baju tradisional Jepang, sehingga mereka sangat mudah dikenali ketika tampil di hadapan publik.

Pada saat diangkat menjadi pegulat Sumo, rambut mereka harus dipanjangkan agar bisa ditata seperti model rambut Samurai zaman Edo, yang disebut Kon Mage.

Pesumo menyanggul rambut pada bagian atas kepala,
dan uniknya mereka dilarang untuk mencuci rambutnya setiap hari.

Agar rambut mereka tampak mengkilap dan wangi, mereka hanya mengolesi rambut mereka dengan minyak binsuke.

Baca Juga: Jumlah Ternak Lebih Banyak dari Penduduk, Fakta Selandia Baru

Sayangnya rutinitas kehidupan para pesumo yang begitu berat, membuat pemuda Jepang tampaknya mulai meninggalkan olahraga yang ada sejak berabad-abad ini.

Saat ini dunia Sumo modern Jepang, justru didominasi oleh warga-warga asing.

Pendatang dari Rusia, Hawaii hingga Mongolia mulai membangun karir mereka sebagai pesumo Jepang.

Bahkan hingga saat ini, dari empat pesumo terhebat di Jepang, 3 diantaranya justru berasal dari Mongolia.***

Editor: Harry Tri Atmojo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah