Usai Diakuisisi Elon Musk, Puluhan Ribu Cuitan 'Cemoohan' Banjiri Twitter

- 31 Oktober 2022, 14:09 WIB
Ilustrasi Twitter menyatakan kebijakan penggunaan akun media sosial mereka belum berubah usai dimiliki Elon Musk.
Ilustrasi Twitter menyatakan kebijakan penggunaan akun media sosial mereka belum berubah usai dimiliki Elon Musk. /PIXABAY/Mohamed_Hassan

 

PORTAL SULUT - Twitter menyatakan kebijakan penggunaan akun media sosial mereka belum berubah usai dimiliki Elon Musk.

Pernyataan Twitter itu sebagai tanggapan atas kampanye trolling terorganisir baru-baru ini membanjiri perusahaan media sosial itu.

Kampanye tersebut mengunggah cuitan sebanyak puluhan ribu kali untuk menguji tentang kebijakan moderasi Twitter setelah platform itu diambil alih oleh miliarder Elon Musk.

 Baca Juga: Duka Pesta Halloween Itaewon - Presiden Jokowi: Indonesia Bersama Rakyat Korsel

Kepala keamanan Twitter mengumumkan kejadian ini pada Sabtu, serta menambahkan bahwa aturannya ‘belum berubah’.

Rupanya kampanye tersebut untuk membuktikan omongan Elon Musk yang mendeklarasikan dirinya sebagai ‘kebebasan bicara yang absolut’.

Pada Kamis malam, suara-suara dari sayap kanan turut pula merayakan apa yang mereka sebut sebagai hak mereka yang baru direklamasi.

Termasuk hak untuk kebebasan berbicara serta unggahan yang mempertanyakan identitas dan topeng transgender, penghinaan rasial, dan istilah penghinaan lainnya.

“Kebijakan Twitter tidak berubah. Perilaku kebencian tidak memiliki tempat di sini.

"Dan kami mengambil langkah-langkah untuk menghentikan upaya terorganisir untuk membuat orang berpikir kami telah berubah," kata kepala keamanan dan integritas Twitter, Yoel Roth.

Yoel Roth mengungkapkan bahwa selama 2 hari terakhir timnya telah melihat sejumlah kecil akun mengunggah satu ton Tweet yang menyertakan cercaan dan istilah menghina lainnya.

"Untuk memberi Anda gambaran skala: Lebih dari 50.000 Tweet berulang kali menggunakan cercaan tertentu berasal dari hanya 300 akun," ujar Yoel Roth melanjutkan.

 Baca Juga: Twitter Resmi Dimiliki Elon Musk, Pendirinya Uji Coba Media Sosial Baru

Yoel Roth mengatakan, hampir semua akun tidak autentik.

"Kami telah mengambil tindakan untuk melarang pengguna yang terlibat dalam kampanye trolling ini dan akan terus berupaya mengatasi hal ini di hari-hari mendatang untuk membuat Twitter aman dan ramah bagi semua orang," ucap Yoel Roth.

Yoel Roth juga mencuitkan ulang unggahan Elon Musk yang menegaskan bahwa pihaknya belum membuat perubahan apa pun pada kebijakan moderasi konten Twitter.

Elon Musk sudah bersumpah untuk memutar kembali moderasi konten, serta akan lebih mengandalkan algoritma komputer daripada monitor manusia.

Namun, Partai Konservatif menyebutkan bahwa moderasi masa lalu telah secara tidak adil menargetkan pandangan mereka.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rayat.com dengan judul: "Twitter 'Kebanjiran' 50.000 Cemoohan untuk Menguji Perubahan Aturan Keamanan Usai Diakuisisi Elon Musk".***

 

Editor: Adisumirta

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x