Ini menunjukkan adanya, apa yang oleh ahli neurolog disebut, penularan emosional, atau menurut de Waal disebut sebagai “pendorong utama” empati.
Dari penelitian ini, de Waal menyimpulkan, hewan pengerat bergantung pada neurotransmitter yang sama untuk menimbulkan empati dan penghiburan seperti primata dan manusia.
Baca Juga: WHO Kabarkan Cacar Monyet Mulai Menular di Belahan Dunia: Apa itu dan Bagaimana Gejalanya?
“Ilmu saraf pada hewan pengerat jauh lebih mudah dan kurang kontroversial secara etis dibandingkan pada primata atau manusia, jadi langkah ini penting,” kata dia.***