Cuma Betina yang Melakukannya, Alasan Nyamuk Berdengung di Kepala dan Mengerubuti Kaki Kita

- 20 Mei 2022, 08:13 WIB
Ilustrasi gigitan nyamuk
Ilustrasi gigitan nyamuk /Ravi Kant/Pexels

PORAL SULUT - Selain gigitannya, hal yang menyebalkan dari nyamuk adalah berkeliaran sambil berdengung di sekitar kepala kita. Keadaan itu terkadang menyiksa. Bikin susah tidur.

Mereka juga suka mengerubuti kaki kita seolah menemukan makanan yang lezat. Lantas, apa alasan nyamuk melakukan itu semua?

“Dengung di telinga Anda sebagian besar efek dari kepakan sayap nyamuk,” kata Michael Riehle, profesor entomologi di University of Arizona, AS, ikutip dari Live Science.

Baca Juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Belum Disuntik Vaksin Covid-19, Varian Omicron Mewabah

Suara tersebut tidak punya jangkauan jauh. “Jadi Anda lah yang paling menyadarinya saat mereka terbang di sekitar telinga Anda,” Riehle menambahkan.

Namun ada hal unik lagi. Dengungan itu kemungkinan besar dari nyamuk betina. Ya, nyamuk jantan dan betina menjalani kehidupan yang sangat berbeda.

Sang jantan biasanya lebih suka nongkrong dan menyesap nektar bunga. Mereka tidak peduli tentang manusia.

Si betina, bagaimanapun, perlu mencari darah sebagai makanan setelah kawin agar memiliki energi yang cukup untuk menghasilkan telur. Mereka punya alat untuk mncari mangsa.

Nyamuk betina bisa menangkap karbon dioksida yang berembus dari mulut kita. Dari kejauhan sekalipun. Inilah yang membuat mereka terbang menuju sumber embusan.

Dengan kata lain, nyamuk berdengung di sekitar kepala kita karena di situlah kita mengeluarkan karbon dioksida paling banyak.

Saat dia mendekat, nyamuk betina membidik panas tubuh dan gumpalan karbon dioksida.

Nyamuk betina menggunakan sensor rasa di kakinya untuk menentukan apakah manusia, atau hewan itu mengandung darah yang cukup untuk makannya.

Baca Juga: 'Batu Asing' nan Aneh Ditemukan di Mesir Bisa Jadi Bukti Ledakan Ruang Angkasa Kuno

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa golongan darah O adalah yang paling disukai nyamuk. Namun Riehle bersikap skeptis.

Dia belum menemukan penelitian yang meyakinkan tentang golongan darah dan minat nyamuk.

Sebaliknya, ia percaya bahwa faktor-faktor lain, seperti genetika seseorang dan bahkan diet, memainkan peran yang lebih besar dalam seberapa ‘lezat makanan’ itu bagi nyamuk.

Kulit manusia, kata Riehle, “mengeluarkan aroma koktail unik yang akan lebih menarik bagi beberapa nyamuk daripada yang lain.”

Saat betina terbang menuju target, dia mengepakkan sayapnya kira-kira 500 kali per detik pada frekuensi 450 hingga 500 hertz.

Frekuensi ini dinadakan ke not musik A, yang, secara kebetulan, adalah nada yang disetel orkestra sebelum konser.

Meskipun ini terdengar seperti drone bernada tinggi dan nada tidak menyenangkan bagi manusia, tidak demikian dengan nyamuk jantan. Ini adalah musik indah bagi mereka.

Nyamuk jantan, yang sayapnya mengepak pada frekuensi yang lebih tinggi daripada betina, mendengarkan nada merdu betina ketika mereka mencari pasangan.

Kita mungkin dengan mudah merasakan nyamuk berdengung di sekitar telinga kita, namun Riehle mencatat, kebanyakan nyamuk tidak tertarik ke kepala kita.

Baca Juga: Bikin Meleleh! Pria Ini Melamar Pacarnya di Upacara Pemakaman Jenasah Ayah si Gadis

Si pengisap darah ini mungkin lebih cenderung mencari kaki kita yang mengandung bakteri. Bagi nyamuk kaki kita mengeluarkan aroma yang menggoda.

Sebuah studi tahun 1996 dalam jurnal Trends in Parasitology menemukan nyamuk betina dari genus Anopheles, tertarik pada bakteri di kaki manusia.

Nyamuk ini adalah yang bertanggung jawab untuk menularkan parasit malaria.

Bakteri ini adalah Brevibacterium linens,bakteri yang sama yang memberikan aroma khas pada keju Limburger.

Sebuah studi lanjutan tahun 2013 dalam jurnal PLOS One menegaskan bahwa nyamuk, pada kenyataannya, tertarik pada keju Limburger. ***

Editor: Adisumirta

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah