Hart pun setuju dengan Flynn. "Menjilat luka adalah naluri anjing yang berasal dari nenek moyang serigala," kata Hart.
Namun penelitian Hart dan yang lainnya telah menunjukkan bahwa air liur beberapa hewan juga manusia memiliki sifat antibakteri.
Selain itu membantu pertumbuhan jaringan dan saraf yang pengaruhnya adalah mempercepat penyembuhan.
Baca Juga: Jamur Bisa Ngobrol dengan Sesamanya, Miliki 50 Kosakata, Klaim Ilmuwan Inggris
Misalnya, air liur anjing efektif membunuh Streptococcus canis, suatu bentuk radang yang terutama menginfeksi hewan, dan bakteri E. coli.
Penelitia lain menemukan beberapa protein kekebalan dan pertumbuhan sel khusus terdapat pada air liur anjing.
Sementara itu, ludah hewan pengerat mengandung senyawa yang mendorong pertumbuhan kulit dan penutupan luka.
Faktor pertumbuhan serupa juga ditemukan dalam jumlah kecil dalam air liur manusia, menurut sebuah studi tahun 2019 di Archives of Oral Biology.
Namun, Flynn mengatakan, menjilati luka juga dapat meningkatkan risiko infeksi dengan memasukkan bakteri mulut ke tempat yang terluka.
Meskipun air liur memiliki beberapa sifat antibakteri, itu bukan pembunuh semua kuman.***