Jakarta Terancam Terendam, Tiga Kota di Dunia Lainnya Bisa Bernasib Lebih Buruk

- 28 Maret 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi banjir Jakarta.
Ilustrasi banjir Jakarta. /ANTARA/Mentari Dwi Gayati/am.

PORTAL SULUT - Sebagian besar wilayah Jakarta akan terendam akibat naiknya permukaan air laut naik. Namun, beberapa kota di dunia lainnya bisa bernasib lebih buruk.

Menurut Earth.org, organisasi lingkungan nirlaba yang berbasis di Hong Kong, setiap tahun Jakarta tenggelam antara lima hingga 10 sentimeter.
 
Mengutip laporan Live Science, 27 Maret 2022, menurut Forum Ekonomi Dunia, sebagian besar Jakarta bisa terendam air pada tahun 2050.

Baca Juga: Tak Hanya Sekali, Inilah 7 Sejarah Pemindahan Ibu Kota Indonesia

Namun bukan hanya Jakarta yang diperkirakan bernasib buruk. Bahkan beberapa kota besar lainnya, bisa tenggelam total pada tahun 2100.

Jika pun tersisa, hanyalah lahan yang sempit sehingga tidak mungkin digunakan lagi. Padahal, kota-kota tersebut kini berpenduduk jutaan orang.

Kota lainnya yang terancam tenggelam adalah Dhaka di Bangladesh dengan 22,4 juta jiwa. Kemudian Lagos di Nigeria (penduduk 15,3 juta) dan Bangkok, Thailand (populasi 9 juta).

Baca Juga: Kontroversi Pemindahan Ibu kota ke Kalimantan, Tanda Kembalinya Sabdo Palon dan Lahirnya Satria Piningit

Permukaan air laut naik dengan cepat. Peningkatannya lebih dari dua kali lipat menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), AS.

Dari rata-rata 1,4 milimeter per tahun pada abad ke-20 menjadi 3,6 milimeter per tahun dari 2006 hingga 2015.

NOAA memperkirakan bahwa permukaan laut kemungkinan akan naik setidaknya 0,3 m pada awal abad berikutnya.

Sementara menurut panel antarpemerintah untuk perubahan iklim PBB, memperkirakan kenaikan permukaan air laut antara 40-63 sentimeter pada 2010.

Artinya, bila permukaan air laut tersebut terus meningkat, maka bukan hanya kota-kota yang disebutkan tadi saja yang terancam.

Sebanyak 250 juta orang dari seluruh benua akan terdampak langsung pada tahun 2100. Itu menurut studi tahun 2019 di jurnal Nature Communications.

"Apakah kota atau negara menghilang tergantung pada apakah kita sebagai manusia melakukan sesuatu untuk melawan ancaman itu."

Demikian Gerd Masselink, seorang profesor geomorfologi pesisir di University of Plymouth di Inggris, kepada Live Science.

Baca Juga: Ramalan Tsunami Hantam Jawa, Ibu Kota Indonesia Wajib Pindah, Denny Darko: Hadirnya Sosok Semar Sabdo Palon

“Sebagian besar wilayah Belanda sudah berada di bawah permukaan laut tetapi tidak menghilang, karena Belanda sedang membangun dan memelihara pertahanan pesisirnya.”

Namun beberapa negara, seperti Maladewa, terancam sebagian besar wilayahnya. Menurut Union of Concerned Scientists (UCS), negara kepulauan ini akan kehilangan daratan hingga 77 persen.

Kiribati, pulau kecil di Pasifik ini, dengan populasi hampir 120.000, bisa kehilangan dua pertiga daratannya jika permukaan laut naik 3 kaki.***

Editor: Adisumirta

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x