Guru di Ukraina Memuji Malaikat Pelindung Karena Selamat Dari Serangan Rudal Rusia

- 25 Februari 2022, 11:50 WIB
Alasan Rusia Invasi Ukraina dari permasalahan wilayah, Sejarah dan Budaya, Hingga dendam Perang Dunia 1
Alasan Rusia Invasi Ukraina dari permasalahan wilayah, Sejarah dan Budaya, Hingga dendam Perang Dunia 1 /Pexels/matti/
PORTAL SULUT - Seorang guru Ukraina yang wajahnya terluka menjadi salah satu korban akibat  invasi Rusia ke Ukraina, memuji kelangsungan hidupnya pada hari Kamis karena malaikat pelindung yang sangat kuat.
 
Ketika itu puluhan ribu penduduk meninggalkan rumah mereka untuk mencoba melarikan diri dari serangan gencar Rusia.
 
Dikutip laman nypost.com, Olena Kurilo 52, muncul dari rumah sakit di Chuguev, di luar kota Kharkiv, dengan perban setelah serangan rudal membuat pecahan kaca jendela beterbangan ke wajahnya, lapor Moscow Times yang independen.
 
 
“Saya hanya berhasil berpikir pada detik itu, 'Ya Tuhan, saya belum siap untuk mati',” kata Kurilo.
 
"Saya kaget, saya tidak merasakan sakit," katanya.
 
Kurilo yang difoto dengan wajahnya terpotong dan berlumuran darah dan kasa melilit kepalanya mengatakan, rumahnya hancur total oleh ledakan itu, menurut klip video yang diposting di Twitter oleh Euronews .
 
Tidak ada jendela, tidak ada pintu. Satu pintu bahkan terbang keluar. Bahkan lantainya telah benar-benar robek, ”katanya.
 
“Saya sangat beruntung, Saya harus memiliki malaikat pelindung yang sangat kuat agar saya tetap hidup.”
 
Tidak ada kata resmi segera mengenai korban dari serangan itu, tetapi penduduk mengatakan seorang anak berusia 13 tahun termasuk di antara mereka yang tewas.
 
Ledakan itu meninggalkan kawah selebar 15 kaki di antara sepasang bangunan apartemen lima lantai yang rusak parah dan 20 orang masih dirawat di rumah sakit, kata Moscow Times.
 
 
Seorang warga, diidentifikasi sebagai Sergiy berusia 67 tahun, berspekulasi bahwa Rusia telah menargetkan lapangan terbang militer terdekat sekitar 25 mil dari perbatasan.
 
Kurilo berulang kali mengatakan dia “tidak pernah berpikir bahwa hal seperti itu bisa terjadi.”
 
“Saya sendiri seorang sutradara dan pendidik. Kami mempelajari sejarah tetapi kami tidak pernah tau bahwa ini akan terjadi di tanah kami, ”katanya.
 
Terlepas dari ancaman yang ditimbulkan oleh invasi Rusia, Kurilo bersumpah untuk tetap tinggal dan melawan. "Tidak pernah, dalam kondisi apa pun, tunduk kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Lebih baik mati. Ungkapnya.***

Editor: Muhamad Zakir Mokoginta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x